13 - Sedikit Kisah

278 48 57
                                    

Loverdose : 13

[16+]🤪
.
.
.

[]

"Nara...."

Nekara terus menepuk pipi gadis itu berulang kali. Bahkan sudah sampai di rumah pun Noina belum juga terbangun dari mabuknya.

"Hey," panggil cowok itu melihat Noina mulai mengedipkan matanya lucu.

"Kamu yang ganteng tadi?" Noina mendudukkan tubuhnya dibantu Nekara yang kebingungan. "Ngapain di sini?"

"Kamu mabuk?" tanya Nekara mengendus aroma gadis itu.

"Namanya siapa? Aku Noinara." Noina menjulurkan tangannya ke arah Nekara.

"Sayang, kamu tidur aja, ya." Nekara kembali merebahkan tubuh Noina dan menyelimuti gadis itu sebatas dada. "Saya ambil air minum dulu."

Noina hanya mengucek matanya dan membalikkan badan berulang kali hingga selimut itu membungkus tubuhnya. "Ih, sesek. Cowok, bantuin dong. Noina gak bisa napas"

Nekara terkekeh dengan sedikit berlari. Gelas yang dibawa cowok itu ditaruh di atas nakas dan membantu Noina keluar dari balutan selimut itu. "Ini minum dulu." Noina dengan senang hati menerima pemberian Nekara.

"Maaci," ucap gadis itu tersenyum dengan kepala dimiringkan.

"Aish, kamu-" Nekara meremat rambutnya seraya menggigit bibir bagian bawah. "Sekarang tidur, ya."

Argh, Nekara tidack kuat, help.

Noina memberikan gelas itu pada Nekara usai memandang gelas kosong itu singkat. "Dulu, gelas itu pernah loh melayang ke kepala Noina. Ini bekasnya." Noina menunjukkan dahinya pada Nekara yang tertutup poni.

"Ayah dulu sering senyum kalau lihat darah keluar dari kepala Noina. Terus om sering suruh Noina beli minuman hijau-hijau itu, kalau gak, Noina dipukul pake rotan. Tante juga sebelum tidur Noina yang pijitin, katanya pijitan Noina enak. Kamu mau Noina pijitin juga?" Noina menaikkan alisnya bertanya.

"Tidur, ya. Udah malam." Nekara terdiam usai mendengar sedikit kisah dari gadis itu.

"Tapi, kepala Noina sakit. Gak bisa tidur." Noina melirik tubuhnya yang terbalut dress tak nyaman. "Bajunya gak suka, dibawa tidur gak enak."

Noina menggeleng berulang kali.

Nekara bangkit dari duduknya, memilih piyama yang nyaman dipakai gadis itu. "Kamu ganti di kamar itu, ya." Tunjuk Nekara ke arah kamar mandi.

Noina mengangguk dan membawa piyama itu ke pelukannya. Tungkainya melangkah menuruni kasur dan perlahan memasuki kamar mandi.

Nekara mengambil napas dalam, pikirannya kalut usai mendengar penuturan gadis polos itu.

Tiba-tiba Noina kembali masih dengan pakaian yang sama. "Bisa bukain resletingnya, gak? Tangan Noina gak sampai."

Noina membalikkan tubuh meminta Nekara membuka resleting di bagian punggungnya. Nekara menelan ludah kasar, tangannya perlahan menggapai ujung resleting itu dan menggesernya ke bawah sebelum matanya menutup dengan rapat. "Udah."

LOVERDOSE [END]Where stories live. Discover now