14 - Hug

348 64 122
                                    

Loverdose : 14
.
.
.

[]

"Sakit banget, ya?"

Saat ini Noina sedang fokus mengobati sayatan di bibir Nekara yang sedikit berdarah. Nekara mengangguk dengan bibir bawah yang dimanyunkan agar Noina mudah mengobatinya.

UKS hanya diisi mereka berdua yang tak kunjung juga selesai dengan satu bibir itu. "Udah, gue mau masuk kelas, bye!" Noina melenggang pergi meninggalkan Nekara yang cemberut.

Sebelum gadis itu menghilang, Nekara lebih dulu menahan lengannya. "Gak boleh, masih sakit." Nekara menggelengkan kepalanya seraya menunjuk bibir yang diolesi obat merah itu.

"Bah, lebay kali lo, LAKIK dong LAKIK!" Noina menepuk-nepuk otot lengannya yang kerempeng.

"Tapi, ini gara-gara kamu tau," sungut Nekara yang membuat Noina jadi mules.

"'Kan udah gue obatin, terus apalagi?" tanya gadis itu kesal.

"Minta maafnya mana?"

Noina menaikkan sebelah bibirnya mendengkus. "Ha? Kudu banget gitu?"

"Iya. Ponsel!" Nekara menjulurkan tangan ngambek.

Alamakk.

Noina langsung menciut mendengar ancaman legend cowok biadap itu. "Ya udah, sorry kalau gitu," balas Noina, gak ikhlas sebenarnya.

"Saya gak dengar."

"Sorry."

"Hah? Apa?"

"Gabisa bahasa inggris, ya? Oh, kalau gitu maaf deh." Noina sok iya.

"Permintaan maaf ditolak!"

"Anak bangs–eh, anak baik gaboleh tolak maaf orang lain," balas Noina.

"Peluk."

"Gamau, lo bau." Noina menggeleng menolak.

"Siniin benda gepeng di balik saku!"

Noina sungguh–ah, sungguh muak dan setres sebentar lagi mungkin gila. Noina mendekati Nekara yang terduduk di tepi brankar dengan kaki menjuntai. Gadis itu merapatkan tubuhnya pada Nekara yang sudah lebih dulu merentangkan tangan menyambut gadis itu hangat.

Nekara meletakkan dagunya pada bahu Noina, mencium harumnya aroma shampoo yang dikenakan gadis itu. Noina di bawah sana menempelkan pipinya pada leher Nekara yang terasa hangat. "Maaf, ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVERDOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang