53 - Possessive Noinara

195 17 0
                                    

Loverdosis : 53
.
.
.

[]

"Nek, capek," keluh Noina yang sudah banjir keringat menaiki Treadmill itu. Nekara yang berada di belakangnya segara menghentikan alat itu agar tak bergerak lagi.

"Mau istirahat dulu?" Nekara meraih lengan Noina membantu gadis itu yang sudah ngos-ngosan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mau istirahat dulu?" Nekara meraih lengan Noina membantu gadis itu yang sudah ngos-ngosan.

Noina mengangguk, sedikit menyesal karena telah mengajak cowok itu agar berolahraga dengannya. Tadi saja, ia sangat kelelahan mengimbangi Nekara yang tak ada capeknya berlari mengikuti cepatnya treadmill itu bekerja. Sementara, Noina di depannya sudah sesak napas tak berdaya.

Akibat terlalu posesif dan inilah jadinya, sok-sokan berlari bersama di atas alat yang bergerak cepat itu hingga kecapekan sendiri. "Pake baju dulu lo bisa gak? Gak risih ditatap tu human kurang belaian apa?"

Nekara membalikkan badan menatap sekeliling, benar saja begitu banyak mata yang melirik ke arahnya. Pantas saja, apakah Noina sekarang– "Kamu cemburu, ya?"

"Gue? Cemburu? Ya lo mikir lah dikit, yang natap bukan Jamilah lagi tapi udah Jarwo, gimana gue gak cemburu. Nanti keulang lagi yang kay–"

"Saya cintanya cuma sama kamu. Paham?"

Nekara menaruh tangannya di atas kepala Noina meminta gadis itu agar melihat ke arahnya. "Godaan dari mereka gak ada apa-apanya bagi saya. Kamu percaya, 'kan?"

Noina menjauhkan tangan Nekara dari kepalanya. "Gamau tau, pokoknya pake baju lo sekarang!"

Cowok itu menanggapi dengan kekehan. Meraih t-shirt putih di dekatnya dan mengenakan segera. "Apakah sekarang kamu sudah lebih baik, hm?"

"Udah, gue udah puas. Sekarang kita pulang." Noina menarik tangan Nekara dan digenggamnya erat. Hal yang seharusnya Nekara lakukan karena takut gadisnya dilirik cowok lain justru hal sebaliknyalah yang terjadi.

"Kamu segitu takutnya saya dilirik cowok lain, ya?"

Noina menghentikan langkahnya, menatap Nekara tajam. "Mau cowok mau cewek, gue gak suka!" tegasnya.

Senyum bahagia seketika terbit begitu saja dari bibir Nekara. "Kenapa?"

"Karena di dunia ini lo cuma satu dan gue gak mau berbagi sama orang lain. Apalagi diambil, enak aja. Dikata lo ada seribu kali, ya? Hilang satu bisa gue cari lagi, gak! Karena gak akan ada yang benar-benar serupa kayak lo."

Nekara tertegun mendengar untaian kalimat yang begitu panjang dari bibir Noina. "Begitu, ya?"

Noina terdiam. Apa itu barusan? Apa dirinya baru saja memuji cowok tengil di hadapannya ini? Pupil gadis itu membesar kaget, betapa malunya Noina saat ini. "Gak, gak gitu. Auah, gue mau pulang."

LOVERDOSE [END]Where stories live. Discover now