34 - Aishiteru

134 24 0
                                    

Loverdose : 34
.
.
.

[]

"Maksudnya?"

"Hari ini, malam ini, tepat tiga belas hari kita bersama. Apa kamu cuma mau hubungan kita sebatas ketua OSIS dan adik kelas saja?"

Noina mengernyit. "Terus hubungan apa yang lo ingin sama gue?"

Pelukan itu Noina rasakan semakin erat dan hangat. Tiupan angin malam yang dingin perlahan melebur seiring dekapan menenangkan yang diberikan Nekara.

Dagu kokoh itu Nekara taruh lembut di bahu Noina yang terlapis tebalnya hoodie berwarna lembut. "Saya tidak akan menanyakan 'apakah kamu mau menjadi pacar saya?' karena, menurut saya, sebagai lelaki sayalah yang seharusnya memantaskan diri untuk kamu."

Hening beberapa saat, hanya helaan napas dari kedua pasangan itu yang mengisi sunyinya pantai yang gelap itu. Karena para peserta kemah sibuk galau tiada tara karena musik yang dimainkan Ravy dan band-nya.

"Jadi, bolehkah saya ganti pertanyaan itu menjadi permintaan, Nara?"

Noina mengedipkan mata tak mengerti. "Permintaan apa?"

"Karena 'will you be my girlfriend?' tidak ingin saya tanyakan, maka saya akan menggantinya dengan... may I'll be your boyfriend?"

Tak ada jawaban dari Noina yang membeku. Sepertinya sekarang bukan saat yang tepat untuk dijadikan bahan lawakan. Lantas, Noina harus menjawab apa? Dengan perasaannya sendiri ia masih bingung dan bimbang.

Ketika kau marah dan cemburu
Kau kelihatan begitu cantik
Walau kadang mengesalkan
Kau selalu bertanya dan penuh curiga
Ku tahu kau takut kehilanganku....

Alunan lembut dari musik yang dimainkan Raflie membuat Noina tersadar. Itu salah satu lagu favoritnya, Aishiteru 3 oleh Zivilia.

Meski tak terlalu jelas karena jauh dari panggung, namun suasana musik itu membuat Noina tenang.

Begitupun aku maafkan yang
Selalu kasar marah padamu
Meski tak ada lagi kata cinta terucap
Sekedar basa-basi
Tapi hatiku, masih milikmu, milikmu....

Pandangan Noina mengarah pada lilitan tangan Nekara yang resah di perutnya. Cowok itu masih diam menunggu seraya menundukkan pandangan di atas bahu Noina.

Cemburu tanda cinta, marah tandanya sayang
Kalau curiga, itu karena ku takut kehilangan
Kalau dekat bertengkar, kalau jauh ku rindu
Jadi serba salah, buatku dilema
Tapi aku selalu aishiteru....

Bibir Noina serasa kelu, ingatannya berkelana tak tentu arah membayangkan banyaknya kebaikan Nekara selama ini padanya. Cowok itu seseorang yang pertama kali membela Noina di hadapan teman di kelasnya, seseorang yang pertama kali mengajak Noina makan di mal, seseorang yang pertama kali memberikan Noina pakaian mahal. Seseorang yang banyak sekali mengajarkan Noina tentang hal apa yang tidak diketahui Noina selama ini.

"Nek," gumam Noina gelisah.

"Hm?" balas cowok itu sedikit mengangkat pandangan.

LOVERDOSE [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora