64 - Confess

231 21 1
                                    

Loverdose : 64
.
.
.

[]

Gazebo pagi ini diisi berbagai cerita oleh Reynald dan Noina yang begitu menggebu-gebu, sementara Ronald di sebelah hanya diam saja mendengarkan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Gazebo pagi ini diisi berbagai cerita oleh Reynald dan Noina yang begitu menggebu-gebu, sementara Ronald di sebelah hanya diam saja mendengarkan. Kedua bocah cowok itu masuk siang hari ini, sehingga di pagi yang lumayan cerah seperti sekarang adalah waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan Noina.

Dengan penuh semangat Noina mendengarkan setiap cerita yang dilontarkan Reynald kepadanya. Sesekali tertawa singkat tatkala Reynald yang mulai tak bisa diam menceritakan perempuan yang disukanya itu.

"Terus?" tanya Noina menaruh fokus sepenuhnya pada Reynald yang semakin menggebu.

"Pas aku pegang tangannya, eh pipinya malah pink terus nunduk mulu gak mau natap ke arah aku," lanjutnya kembali mengingat-ingat.

Noina terkekeh, memainkan helain rambut cowok itu seraya mengelus kepalanya lembut. "Itu tandanya dia juga suka sama kamu."

Reynald menatap Noina kaget. "Beneran?"

"Tapi tangannya jadi dingin pas aku pegang, dia jadi gak mau perhatiin aku pas ngomong, bukannya itu dia risih?" Reynald menatap Noina bingung.

"Kata siapa?" Noina mengapit kedua pipi Reynald senang. "Berarti cewek itu salah tingkah sama kamu, bukannya risih, tapi kami sebagai perempuan kalau diajak bicara sama orang yang kami suka pasti itu deg-degan," lanjut Noina menjelaskan.

Reynald seketika malu, mengkulum bibir salah tingkah. "Jadi... aku gak bertepuk sebelah tangan dong?"

Kedua manusia itu masih asyik saja melempar kalimat, mengabaikan Ronald yang sudah tak nyaman di sebelah. Ingin sekali menendang Reynald yang kesenangan karena diusap kepalanya itu.

"Khem, Kak." Ronald menepuk punggung tangan Noina agar mendengar panggilannya.

"Ya? Kenapa?" tanya Noina menggeser sedikit badan agar lebih dekat dengan Ronald.

"A–aku juga mau cerita," katanya seraya meneguk saliva kasar. Bagaimana tidak, Noina benar-benar menaruh perhatian sepenuhnya pada dirinya, membuat Ronald tak mampu berkutik.

"Apa tuh? Kamu ada cewek yang disuka juga?" tanya Noina yang disetujui Reynald.

"Iya, ta-tapi kayaknya cewek itu gak suka sama aku," balas Ronald benar-benar kesusahan bernapas karena tatapan dalam Noina padanya. Tidak tahukah bahwa jantung Ronald tidak aman karena mata kecoklatan itu menaruh fokus padanya.

LOVERDOSE [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz