21 - Gandengan Kelingking

263 64 167
                                    

Loverdose : 21
.
.
.

[]

Noina merasakan kerongkongannya kering. Mencoba merogoh saku, namun ternyata kosong. Kepalanya mendongak menatap Nekara yang terus saya mengucapkan maaf, membuat otak Noina panas mendengarnya.

"Maafkan saya."

"Haus."

Nekara membulatkan matanya dan mengerjapkan berkali-kali. "Hah?"

"Beliin susu kedelai. Gue haus." Noina mengusap pipinya kasar menghilangkan jejak air mata, seolah tak menangis sebelumnya.

Nekara menjauhkan tubuh Noina dari dekapannya. Menatap gadis itu serius. "Ha-haus?"

Noina mengangguk. "Hu ung."

Nekara tersenyum lega, dan kembali memeluk gadis itu, kini dengan lembut tanpa kekerasan seperti tadi. "Hahahak, haus banget, ya, hm?"

Perjalanan menuju mobil, Nekara terus menggenggam tangan Noina dan mengelus punggung tangan itu lembut. "Kamu mau susu rasa apa aja?"

"Semua rasa kalau bisa," jawab gadis itu asal.

"Oh, oke." Nekara membukakan pintu untuk Noina dan menyuruh gadis itu menunggu di sana, sementara dirinya berlari menuju minimarket terdekat membeli pesanan Noina.

Bibir Noina membulat saat melihat kresek putih sedang itu diisi beraneka ragam rasa dan merk susu yang ada. "Lo mau bikin gue mencret?"

"Hahahak, bukan. Katanya semua rasa, itu lengkap semuanya." Noina menyusun satu per satu susu itu di atas dashboard dan bertepuk tangan kagum.

Benar-benar lengkap. Susu coklat, pisang, stroberi, kedelai, yoghurt, melon dan bahkan lainnya yang belum pernah dijumpai gadis itu. "Gak sekalian lo suruh gue jualan?"

"Gak dong, itu semua buat kamu."

Hadeh. Kang bucin menyebalkan.

𝓛𝓸𝓿𝓮𝓻𝓭𝓸𝓼𝓮

"Oit, Kar!"

Ravy berkacak pinggang memperhatikan penampilan cowok yang seperti gembel itu. "Ck, ck, ck. Habis ngebolang di mane lo?"

"Di kubangan cinta."

"Astaga, omo!" Ravy memegang dadanya shock. "Aigoo, bestai sudah tahu cinta rupanya. Gue yakin nih, Indonesia akan dijatuhi salju kalau dengar lo pacaran. Secara jomblo sembilan belas tahun ini katanya tak suka cewek konon."

"Ngomong apaan sih. Awas saya mau masuk kelas." Nekara menatap Ravy jengkel dan menggeser cowok itu agar tak menghambat langkahnya.

Ravy yang kesal namun tetap membuntuti Nekara dari belakang. "Lo udah siap-siap, 'kan?"

"Udah," balas Nekara.

"Bagos! Jangan lupa siapkan sajian yang menggiurkan untuk gue, ngokhey?"

"Ya."

LOVERDOSE [END]Where stories live. Discover now