43 - Healing

225 23 6
                                    

Loverdose : 43
.
.
.

[]

"Bukan seperti itu, Noina."

"Kamu itu penting bagi saya." Nekara berjongkok, meraih kedua tangan Noina dan mengelusnya.

Plak!

Pandangan Nekara seketika menghadap ke samping, merasakan pedihnya pipi kanannya ditampar kuat Noina.

"Pergi lo banci!" Noina menunjuk pintu keluar tegas. "Gak usah drama lo, keluar!"

Tak pernah terbayangkan oleh Noina akan dikhianati dengan cara seaneh ini. Di saat orang lain kecewa karena diselingkuhi atau tidak direstui orang tua, justru yang dirasakan Noina sangat melenceng dari itu semua.

"Noina, tolong percaya sama saya." Nekara tetap kekeh memohon pada Noina.

Noina terkekeh seraya menggeleng heran. "Percaya? Sesudah lo tinggalin gue sendiri cuma buat tidur bareng Ravy? Ciuman berdua di labor? Atau mungkin ada yang yang belum gue dengar. Lo bilang percaya? Waras? Mikir!"

Nekara menggeleng lemah. "Itu salah paham, Nara. Saya gak pernah ciuman sama siapapun kecuali kamu. Dan tidur itu, saya ngigau, karena saya pikir itu kamu. Tolong percaya."

"Udah? Udah dongengnya?" Noina mengarahkan telunjuknya arah ke pintu kelas. "Pacar lo udah nunggu, kencan dipersilakan."

"Noina!"

"Keluar!" Nada Noina pelan namun tajam

"Sayang."

"KELUAR!" teriak Noina lantang.

"Tolong beri saya kesempatan."

"Oke, gue keluar." Noina menggeser Nekara dari pandangan dan berjalan ke luar kelas yang sudah ramai penonton di sana.

Brak!

Pintu itu ditutup Nekara, menghambat pergerakan Noina yang ingin keluar kelas. Tirai-tirai kelas itu turun otomatis, membuat ruangan persegi yang luas itu sedikit gelap.

Ruangan yang diisi dua manusia itu seketika hening, diisi tarikan napas kasar oleh Nekara yang sudah kehilangan kesabaran. "Percaya, hanya itu."

Nekara meraih kedua lengan Noina, menurunkan pandangan lesu. Jemarinya mengelus punggung tangan gadisnya itu lembut. "Jangan tinggalin saya, saya mohon."

Noina menarik kasar tangannya yang digenggam Nekara. "Gue kecewa sama lo."

"Maaf... tolong sekali ini jangan dengerin omongan orang lain. Percaya sama saya. Saya gak pernah mengkhianati kamu." Nekara meraih sebelah tangan Noina dan ditaruh di dadanya.

"Bullsh*t." Noina mundur satu langkah, geram dengan wajah memelas cowok sialan itu.

Nekara meremas rambutnya kacau. Melihat kembali gadis yang disayangnya itu takut kepadanya. Kepercayaan itu telah hilang. Nekara menyesal akan itu.

"PERCAYA SAMA SAYA!"

Nekara berucap lantang, membentak gadis itu terdiam. "Lo pergi atau gue agak mau ketemu lo lagi!"

LOVERDOSE [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat