chpt 2 : unseen reality

461 78 30
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'

Aku tidak tahu seberapa lama aku duduk di tempat ini dengan tatapan kosong. Jika disuruh untuk menjelaskan apa yang aku rasakan, rasanya seperti kehampaan yang cukup lama. Tiada tujuan. Tiada titik terang. Aku kira dia tidak akan melupakanku karena dia sudah berjanji padaku. Tapi, mengingat apa yang telah kami lalui, bagaimana dia bisa melupakanku begitu saja?

"Aku pikir aku hanya menyukaimu selama ini. Tetapi... setelah melihatmu berkabung hingga tak mau makan dan minum sedikitpun kemarin, membuat hatiku terasa teriris. Lalu Mama menyadarkan ku, Mama bilang jika aku sudah jatuh cinta padamu. Aku awalnya tidak percaya, tapi setelah melihat Papa kembali dan memeluk Mama penuh dengan kerinduan. Aku menyadarinya. Aku mencintaimu, Rosie. Sangat mencintaimu."

Ucapnya saat itu yang panjang lebar tiba-tiba muncul di ingatanku. Semua ucapannya tentang mencintaiku semakin menohok ku.

Aku… sungguh-sungguh tak mengerti apa itu cinta. Apa itu mencintai dan dicintai. Apakah yang selama ini aku pikirkan adalah salah? Tidak pantaskah diriku mendapatkan cinta yang sesungguhnya?

“Rosie, kenapa kau disini nak?”

Aku menoleh cepat ke asal suara, “Mommy?”

Wanita yang sangat aku rindukan menganggukkan kepalanya dan tersenyum padaku. Dia mengambil tempat untuk duduk disampingku dan ikut menatap lurus ke depan sama sepertiku tadi.

“Apa yang saat ini kau pikirkan, Nak?” tanyanya yang membuat air mataku kembali menggenang.

Aku menggeleng lemah, “Je ne sais pas, Maman. (aku tidak tahu, mom)” aku menatapnya tak berdaya.

Mommy melihatku mencoba menguatkan ku. Ia menyentuh tanganku dan menggenggamku lembut. Sentuhannya ini sukses membuatku tidak bisa membedakan dimana realita dan imajinasi ku. Air mataku menetes begitu saja disusul oleh isak tangisanku.

Melihatku yang rapuh seperti itu, membuat Mommy mengambil tubuhku dan membuatku masuk ke dalam pelukannya. Berkali-kali ia mengusap punggungku. Berkali-kali ia menepuknya pula. Kali ini ia tak mencoba untuk membuatku berhenti, ia melakukan yang sebaliknya.

“Menangis lah, Ma Fille Rosie (anakku Rosie). Menangis lah. Je suis là pour toi, ma fille(aku ada disini untukmu), Ma Fille.”

Aku yang awalnya mencoba untuk mengendalikan perasaanku, kini malah membiarkan satu persatu pintu kenangan keluar begitu saja. Dan tubuhku bergetar hebat saat kenanganku terakhirku muncul. Kenangan dimana sebelum aku memutuskan untuk bunuh diri.

Ma Fille, maafkan Maman jika telah menikahi orang yang salah. Maman benar-benar jatuh cinta kepadanya sampai-sampai merelakan masa depan Maman dan juga Darkleys kita.” Celetuk Mommy tiba-tiba. “Tapi aku rasa, kau sudah cukup tahu jika kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, bukan?”

Aku melepaskan pelukannya dan aku mengangguk pelan, “Tapi dia sekarang telah melupakan aku, Maman.”

Ma Fille Rosie, apakah kau akan menyerah?”

Pertanyaan itu membuatku tersentak.

Apakah aku akan menyerah?, tanyaku dalam hati kepada diriku sendiri.

"Aku ingin menikahi Rosienna, Mama Papa." Saat itu pernyataannya di depan orang tuanya sangat membuatku terkejut. Saat itu aku merasa dia hanya sedang berpikir pendek.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz