chpt 7 : that scenes

238 47 16
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣


‼️disclaimer : di chapter ini mungkin kalian akan sedikit bingung. so, aku harap kalian bacanya pelan dan enjoy aja yaa karena ada banyak fakta menarik tentunya.💕‼️

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Mengapa Prof. Severus mengenaliku dengan Tudung Maroon? Apakah si Tudung Maroon itu adalah diriku sendiri?

Ngingggg.....

Aku menutup kedua telingaku bersamaan dengan kedua mataku. Dan saat dengingan itu perlahan sirna aku membuka mataku dan terkejut dengan apa yang aku lihat saat ini.

Xander. Aku melihat kakakku, Xander Darkleys Abellard Ollivander sedang bersiaga di depan ruang tengah dengan tongkat sihirnya yang ia genggam dengan erat. Aku mencoba mencerna apa yang terjadi saat ini. Sepertinya ini adalah kilasan dimana mansion ku di serang oleh mereka semua.

"Dissaperate" lirihku.

Aku berpindah di ruangan Xavier, adikku. Mommy pasti berada disana bersamanya. Perlahan aku membuka pintu dan Mommy menoleh ke arahku dengan air matanya yang menetes. Tubuhnya bergetar hebat dengan tangan kirinya yang menggendong Xavier dan tangan kanannya yang memegang tongkat sihirnya.

"Aku tidak tahu kau kemari menemuiku." Ucap Mommy bergetar.

"Maaf jika aku memintamu datang saat ini, aku bahkan tidak bisa menyambutmu dengan baik. Sekali lagi aku ingin meminta maaf." Mommy mencoba menenangkan tangisan Xavier. Sepertinya Xavier tahu jika sebentar lagi akan ada peristiwa hebat yang mampu menghentikan nyawanya.

"Lihatlah adikmu ini. Mungkin kali ini menjadi terakhir kalinya kau melihat adikmu." Ucap Mommy lagi mencoba untuk tegar. Lalu Mommy menyempatkan untuk mengelus lembut kepalaku. "Aku senang kau berada disini. Setelah semua berakhir, bisakah kau berikan ini kepada Professor Dumbledore?"

Mommy menyerahkan sebuah kunci yang sangat tidak asing dimataku. Kunci itu. Kunci yang Professor Dumbledore berikan kepadaku.

"Kumohon, selamatkan Rosie. Selamatkan dia. Selamatkan dia dari laki-laki itu. Aaron, dia benar-benar pengkhianat." Ucap Mommy berbisik.

ASTAGA!!!

JADI MOMMY SUDAH TAHU?!!

Entah mengapa tubuhku berjalan keluar dari kamar Xavier dan aku segera mengenakan mantra itu. "Bedazzling Hex"

Tak lama kemudian semuanya di mulai. Mereka. Para Death Eaters berjalan masuk menerobos pertahanan yang di miliki oleh Xander. Aku masih disini di tempat yang sama berdiri. Mereka semua tidak akan menemukanku dengan mantra ini. Lalu aku melihat seseorang yang tak lain adalah diriku sendiri membawa pedang yang bersinar.

Aku melihat diriku sendiri seperti seseorang yang putus asa mencoba mempertahankan apa saja dengan seluruh kekuatanku saat itu. Aku melihat diriku sendiri menebas mereka dengan cepat. Ber-dissaperate lalu ber-apperate dari satu tempat ke tempat yang lain. Nasib dari tubuh mereka yang terkena tebasanku saat itu adalah langsung terbakar di tempat.

"Argh... Tidak. Jangan kesana. Jangan kesana!!"

Teriakan Mommy menarik perhatianku. Namun entah mengapa aku malah memilih untuk ber-dissaperate daripada menuju ke arahnya. Tubuhku muncul lagi tepat di dekat ruangan Xavier. Lalu sebuah suara mengingatkanku akan sesuatu.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora