chpt 5 : two abnormal's children

371 56 7
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Ada di suatu hari dimana aku terbangun di mimpi tenangku karena sebuah suara yang cukup mengejutkanku. Aku tidak sempat membuka kedua mataku meskipun perlahan aku sadar jika telah tertidur di perpustakaan, mungkin para pengasuhku lupa untuk membangunkanku sebelum jam malam di mulai.

Aku juga cukup ingat jika bik Alyssa, pengasuhku sejak kecil tengah kembali ke kampung halamannya semenjak seminggu yang lalu. Aku tidak keberatan lagi jika ditinggal olehnya pergi, karena aku sudah cukup umur dan seharusnya aku sudah mengerti mana yang boleh aku lakukan dan mana yang tidak. Ini adalah salah satu hal yang tidak boleh aku lakukan, berada di ruangan lain selain kamarku setelah jam malam diberlakukan. Terlebih lagi besok adalah hari dimana kak Xander berulang tahun dan katanya ia akan kembali dari asrama sekolahnya.

“Bukankah sudah ku katakan, Aaron? Dia belum cukup umur! Dia bahkan seharusnya sedang bersenang-senang dengan teman sebaya yang seumur dengannya, kenapa kau sudah memintaku untuk membawanya pergi?” suara itu terdengar sangat lirih namun aku masih bisa mendengarnya jelas.

“Dia sudah pandai membaca dan juga dia memiliki kekuatan yang menakjubkan. Kau akan tahu jika kau melatihnya sendiri,” suara Daddy-ku berusaha meyakinkan.

“Tapi tidak di Hogwarts! Dia berhak untuk mendapat pendidikan lainnya terlebih dahulu. Dan juga aku tidak yakin jika Professor mengijinkannya.” Penolakan adalah jawaban yang tetap di terima oleh Daddy-ku. Suara ini aku seperti mengenalinya. Terdengar seperti si Half-Blood Prince. “Apakah Ramystha tau tentang niatmu ini, Aaron?”

Hening hingga beberapa detik kemudian.

“Dia sangat menyayangi Rosienna. Dia tidak bisa jauh dari Rosie, itulah mengapa saat Xander besok lulus, ia akan kembali kesini untuk menjaga adiknya. Kita semua harus menjaganya. Dia harta yang paling berharga di keluarga ini.” lirih Daddy-ku yang terdengar sangat dekat di belakangku.

Lalu aku merasakan seseorang membopongku dan membawaku pergi dari bangku perpustakaan pribadi yang ada di mansion keluargaku. Aroma itu, aku masih mengingatnya jelas.

Amertume et vieilles chaussures(bitterness and old shoes)” lirihku yang saat itu mungkin terdengar seperti bisikan.

Tubuhku tak lama diletakkan olehnya di atas ranjang tidurku, aku sepenuhnya yakin karena aku mencium aroma ranjangku. Entah siapa yang membenarkan posisiku dan juga menyelimutiku, entah apakah itu Prof. Severus ataukah Daddy-ku sendiri.

“Sepertinya aku harus pergi karena jika tidak istriku akan merajuk,” celetuk Daddy-ku padanya.

“Bolehkah aku tetap disini sebentar? Aku ingin memberikan perlindungan lebih di ruangan ini. Ini perintah khusus dari Ramystha.” Ucap Prof. Severus.

“Oh, oke… apakah kau membutuhkan pendamping? Aku bisa memanggilkan—”

“Tidak perlu, aku hanya sebentar disini.” Potong Prof. Severus cepat.

“Baiklah, kau ingat ruanganmu sendiri bukan? Dan juga tolong jangan matikan lilin yang ada di samping tempat tidurnya, anakku Rosie tidak suka gelap. Dia akan menangis kencang jika lilin itu mati.” Jelas Daddy-ku panjang lebar.

“Tentu saja. Aku akan menambahkan satu lilin lagi untuknya nanti.”

“Oke, aku tinggal dulu ya. Jangan lupa yang tadi,”

Tak lama aku mendengar suara pintu kamarku tertutup. Lalu aku mendengar Prof. Severus entah merapalkan mantra apa, yang jelas mantra itu sangat panjang dan sulit pelafalannya, aku bahkan tidak menemukan mantra itu dalam pelajaranku di Hogwarts. Kemudian, dia berjalan mendekat ke arahku dan mengatakan sesuatu dengan samar-samar.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Where stories live. Discover now