chpt 30 : escape

121 17 1
                                    

Aku sungguh tidak percaya jika aku berada di pelukan seseorang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sungguh tidak percaya jika aku berada di pelukan seseorang ini. Dan entah mengapa ini mengingatkanku pada kenangan kita saat itu. Kenangan dimana saat dia menyelamatkanku pertama kali untuk kabur dari mansion-ku sendiri. Dan aku cukup terkejut saat tak sengaja angin membuatku untuk bisa melihat wajahnya dibalik tudungnya. Seseorang itu sangat aku kenali dulu.

"Maafkan aku telah meng-obliviate mu," lirihku saat aku mengetahui wajahnya.

Mata seseorang itu yang tadinya menatap lurus langsung berubah melihatku. Dia menatapku dalam. Dia tersenyum tipis. "Setidaknya kau tidak melupakanku, cantik."

Aku menunduk terdiam.

"Sebentar lagi kita akan sampai, kau bertahanlah." Ucapnya sembari mempercepat laju sapu terbang yang kami tumpangi.

"Kemana kau akan membawaku?" tanyaku sembari melirik ke arah bawah. Berusaha menebak dimana kami akan berhenti.

"Di tempat yang sudah terdaftar dalam plan kami."

Tapi belum sampai sapu terbang kami mencapai tempat yang dimaksud seseorang itu. Aku sudah tidak sadarkan diri. Benar-benar tidak berguna potion yang telah aku minum di dalam kereta itu.

Kali ini aku cukup sadar jika aku sedang bermimpi. Karena jika tidak, tidak mungkin aku tengah berada di Hogwarts lagi. Terlebih lagi, aku masih mengenakan seragamnya. Seragam anak Slytherin tentunya. Lalu aku berjalan keluar dari Hogwarts dan berpapasan dengan Golden Trio di dekat tempat Gubuk Hagrid.

"Hei, Rosie. Kau mau kemana?" tanya Hermione padaku.

"Jika kau ingin menemui Hagrid, dia tidak ada di rumah. Kami sudah mencoba untuk menemuinya." Ucap Ron Weasley memberi informasi.

"Well, aku ingin berjalan-jalan saja ke dalam sana." Aku melirik ke arah Forbidden Forest.

"Perlu aku temani, Rosie?" Harry bertanya padaku.

Hermione langsung menarik baju Harry untuk tetap berada di posisinya. "Kau ingin pengurangan poin lagi bagi Gryffindor?" ucapnya mengancam.

Aku tertawa kecil. "Benar Harry, cukup aku saja yang kesana. Dan tenang saja, aku sudah terbiasa kok."

"Well, kalau begitu hati-hati ya." Ucap Harry sembari melirik ke arah tangan Hermione yang masih memegang ujung baju Harry dengan sangat posesif.

Aku mengangguk mengerti. "Oh ya, tolong jangan bilang siapa-siapa ya." Pintaku pada mereka.

"Meskipun kami diam, tapi percayalah mereka pasti akan tahu." Ucap Ron mengingatkan lagi.

Setelah bercakap-cakap kecil dengan mereka, aku melanjutkan perjalananku menuju Forbidden Forest. Kali ini aku ingin melanjutkan latihan pedang sama seperti biasanya. Aku tidak perlu takut apa yang ada di dalam Forbidden Forest karena sebelumnya Firenze sudah berjanji akan menjagaku jika aku masuk ke dalamnya.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang