chpt 3 : the smell of lake

443 76 23
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Alam bawah sadar memaksaku kembali ke tempat semula, tapi kali ini saat aku membukanya yang aku lihat hanyalah hitam tak lagi terang seperti sebelumnya. Namun aku sangat percaya jika aku kembali ke tempat semula karena tubuhku tak bisa aku gerakkan kecuali kedua bola mataku saja.

"Cepat ambilkan lebih banyak, kita tidak boleh kehilangannya lagi. Sekarang atau selamanya," suara Tudung Maroon terdengar tergesa-gesa di telingaku.

"Cukupkah semua kelopak ini untuknya? Aku takut jika ini akan-"

"Kau tidak mempercayaiku, Mon Roi?" ucapan Tudung Maroon menepis kekhawatiran Jacob.

Aku meneguk salivaku berat.

Kelopak?

Lebih banyak?

Apa yang mereka maksud si?

Tapi setitik demi setitik aku mulai bisa melihat beberapa cahaya muncul dengan bentuk yang cukup aneh. Seperti kelopak bunga mawar.

"Sampai kapan Ma Princesse akan seperti ini? Aku bahkan telah menghabiskan seluruh kelopak mawar merah yang ada di penjuru negeri untuk menjaganya." Celetuk Jacob khawatir.

"Kalau di negeri ini habis, maka kau bisa mencari di negeri sebelah. Bukankah kau seorang raja sekarang? Seharusnya kau memiliki wewenang untuk menyuruh prajuritmu mencari bunga mawar yang lebih banyak." Balas si Tudung Maroon menggerutu.

"Seluruh Eropa bahkan sudah aku jelajahi." Balas Jacob tak mau kalah. "Bukankah kau bisa ilmu sihir? Kenapa kau tidak melipat ganda kan saja jumlah mawar ini agar aku-"

"Merawat seseorang bukanlah hal yang sepele, butuh ketelatenan, kesabaran dan kesucian hati. Kau bisa pahami dari sini?" si Tudung Maroon sukses membuat Jacob terdiam tidak menimpali ucapannya. "Dan seharusnya kau cukup sadar posisi, tugasmu adalah menjaganya maka sepanjang hidup hingga akhir tetes darahmu tetap harus untuknya."

Aku mendengar langkah Jacob mendekat ke arahku, "Saya akan mencarikan bunga mawar lwbih banyak untuk anda, Ma Princese."

Selang beberapa menit kemudian, aku mulai bisa menggerakkan Sebagian tubuhku hingga sempurna. Meskipun begitu, aku memikirkan apa yang sebenarnya terjadi padaku. Mendengar ucapan Jacob dan si Tudung Maroon, sepertinya hidup dan matiku tengah bergantung oleh pasokan bunga mawar.

"Aku sangat menginginkannya terbangun saat ini," ucap Jacob memecah keheningan. "Dua hari lagi, hari peringatan ulang tahun Ma Princesse sekaligus hari dimana sebuah surat datang yang entah darimana asalnya yang mengabarkan jika ia telah tiada."

"Ya, surat dari kediaman Malfoy. Mereka sengaja mengirimnya karena kebetulan sekali Draco saat itu masih ingat dimana Rosie tinggal sebelumnya." Balas si Tudung Maroon.

Fakta itu mengejutkanku, jadi Malfoy sendiri yang mengirimkan kabar itu.

"Ya, asal kau tahu ingin sekali diriku mencekiknya hingga mati karena telah membiarkan Ma Princesse menjadi seperti ini." Jacob terdengar kesal. "Tapi aku mengurungkan niatku karena Ma Princesse pasti akan sedih jika aku melakukannya. Ma Princesse sangat mencintai laki-laki itu."

"Kau belum saja tahu apa yang sebenarnya terjadi, Curtis." Lirih si Tudung Maroon.

"Apa? Kau bilang apa tadi?" tanya Jacob cepat.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Where stories live. Discover now