chpt 6 : eyes talk

340 51 28
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Aku pernah mendengar dari salah satu percakapan murid Hogwarts jika Draco Malfoy tidak bisa menggunakan mantra Patronus. Tapi entah mengapa, aku sangat yakin jika yang menolongku saat itu adalah Malfoy sendiri.

"Kau sudah sadar, Rosie?" Madam Pomfrey membuatku menolehkan kepalaku padanya.

Aku tersenyum padanya lembut, aku perlahan bangkit dari posisi tidurku. "Siapa yang membawaku kesini, Madam?"

"Hagrid. Katanya dia menemukanmu tertidur di depan rumahnya, untung saja dia segera sadar dan cepat-cepat membawamu kemari. Jika tidak kau akan kehilangan nyawamu karena hipotermia." Jelas Madam Pomfrey padaku. Dia memeriksa infusku dan kemudian hendak berlalu.

"Madam, apakah Malfoy kemari?" tanyaku berjaga-jaga.

Madam menggeleng cepat. "Dari semalam aku berada disini, aku tidak melihat si pirang itu kemari. Kenapa? Apa kau butuh sesuatu?"

Kini berganti aku yang menggeleng cepat, "Tidak Madam, terima kasih kalau begitu."

Aku menghela napas berat. Jadi dia tidak menjengukku sama sekali, batinku.

Saat aku hendak meletakkan kembali tubuhku aku mendapati sebuah apel hijau dan juga secarik kertas disampingnya. Aku segera mengambil kertas itu dan membacanya.

'Maafkan aku. Aku tidak bisa menemanimu. Aku harus pergi bersama Papa seharian. Makanlah apel itu dan kembalilah sehat.'

Aku tersenyum simpul.

Aku mencium aroma kertas itu.

"Pappermint, woods, green apple." Bisikku.

Aku tersenyum lega. "Je vous remercie(thankyou), Draco."

Prof. Severus tidak membiarkanku lengah sedikit. Bahkan setelah aku sedikit pulih, ia menyuruhku datang ke ruangannya dan memberikanku tes tulis untuk aku kerjakan. Itu sebagai hukuman karena aku keluar di atas jam malam. Ia duduk tak jauh dariku dengan buku bacaan yang aku tidak tahu tentang apa, sedangkan aku bukannya berpikir mengenai jawaban tes itu aku malah memikirkan tentang kejadian semalam.

"Jika kau tidak fokus, sebaiknya kau-"

"Professor, bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanyaku memotong pembicaraannya. Aku tahu dia akan marah padaku. Tapi jika aku bertanya, dia pasti akan menjawabnya.

"Jika itu tidak memberatkanku tentu kau boleh bertanya." Ucapnya yang masih saja fokus membaca.

"Bukankah Malfoy bagian dari mereka? Kenapa dia bisa menggunakan mantra Patronum?" tanyaku tegas padanya.

Professor Severus terdiam cukup lama. Lalu ia menutup bukunya dan menatapku datar. "Sejak kapan kau belajar tentang kehidupan orang lain di Hogwarts, Ms. Abellard?"

Deg.

Shit.

Seharusnya aku sudah tau jika Prof. Severus akan mengatakan hal itu.

"Maafkan aku, Professor. Hanya saja semalam-"

"Kau tidak usah pedulikan hidup orang lain. Pedulikan hidupmu sendiri yang masih berantakan itu dan lanjutkan pekerjaanmu sekarang." Dia membuka kembali bukunya dan mencoba fokus.

"Tapi Professor, aku pernah mendengar jika Malfoy tidak bisa mengeluarkan mantra Patronum. Apakah itu berarti dia tidak memiliki kebahagiaan? Tapi jika dia tidak memiliki kebahagiaan bagaimana bisa semalam dia-"

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora