chpt 20 : red dress

275 35 10
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Aku membangunkan diriku dan menatap ke sekitarku, aku berada di Hospital Wings. Aku rasa hari masih petang namun matahari sepertinya akan terbit tak lama lagi. Aku berusaha untuk menggerakkan tanganku, aku berharap jika potion yang diberikan Chelsea tadi masih bekerja padaku. Aku mengusap wajahku kasar, ini sungguh berhasil. Aku senang dalam hati.

"Bagaimana kabarmu, Rosie?"

Aku menoleh cepat ke asal suara. Aku mendapati Paman Berjanggut Putih tepat dihadapanku. Berdiri dengan kedua tangan yang ia simpan di belakang tubuhnya.

"Paman?!! Apa benar ini kau?" suaraku terdengar sangat serak.

Paman yang awalnya berdiri di hadapanku kini mulai mendekat dan menatapku lamat-lamat. Aku mulai meneteskan air mataku. Entah mengapa aku merasa sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Terlebih lagi, saat ini aku berada di Hogwarts, aku merasa merindukan situasi seperti ini. "Aku sudah pulang, Paman." Ucapku sembari meraih memeluknya.

Paman memelukku balik.

Setelah kami melepaskan pelukan, Paman mengusap kepalaku lembut, "Kau sudah bertemu dengannya, Rosie?"

Aku menatap Paman lurus, "Dia yang kau maksud itu bukan..."

"Anak Lucius, Rosie. Bukankah kalian sudah bertemu di Paris kemarin?" Potong Paman cepat.

Aku mengangguk pelan, "Tapi... tapi dia..." suaraku sedikit tercekat. "Apa yang harus aku lakukan, Paman?"

"Rosie, kau tidak usah putus asa seperti itu. Takdirmu sudah tertulis. Kau tidak perlu merasa terganggu. Sekarang, apa yang ada di hadapanmu. Hadapilah," ucap Paman menggenggam tanganku menguatkan.

Aku menundukkan kepalaku. Aku terdiam. Ragaku bahkan tidak sekuat dulu. Apa yang bisa aku lakukan. Sepertinya memang aku adalah anak terkutuk.

"Peganglah tanganku, Rosie." Aku tidak tahu sejak kapan Paman melepaskan tangannya dariku dan berdiri tepat di hadapanku. Dia menyodorkan tangannya. "Ikut aku ke suatu tempat, ada yang perlu kau ketahui."

Aku mengangguk mengerti. Aku menggapai tangannya. Dan seketika itu juga kami ber-apparate ke suatu tempat yang sepertinya aku pernah berada disini.

Aku melihat seorang wanita yang mirip sekali denganku. Dengan gaun merah maroon dilengkapi mahkota putri kerajaan milikku, wanita itu duduk menutup kedua matanya dengan senyum yang tenang. Pedang yang berada disamping tempat duduk wanita itu persis sekali dengan milikku. Di sebelah wanita itu ada Jacob Curtis, orang kepercayaanku yang selama ini aku percayakan kotaku untuk dia pimpin.

"Baiklah warga Darkleys, kita sudah menunggu cukup lama tentang kabar di mana Ma Princesse menghilang. Kali ini, di tahun ini, kota kita diberkati oleh kabar bahagia. Kabar bahagia itu adalah kabar dimana penerus kerajaan kebanggaan kita sudah kembali-"

Aku membulatkan mataku cepat. Aku menoleh ke arah Paman seakan ingin tahu apa maksud dari suara dibalik tirai ini.

"Paman apa yang terjadi?" tanyaku terkejut.

"Diam dan perhatikan baik-baik, Rosie." Jawab Paman Berjanggut Putih dengan wajah yang sulit ditebak.

"Beliau akan menyapa kalian semua tepat di hari ulang tahunnya ini. Beliau datang sekaligus dalam upacara pemberkatan oleh Monsieur Maurits Abbra selaku tetua di kerajaan kita."

Aku melihat ke arah Jacob yang sepertinya hendak membuka suara. "Ma Princesse, mereka sudah menunggumu."

"Mari kita sambut Princesse Rosienna Abellard Darkleys!!"

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Where stories live. Discover now