chpt 16 : destiny's answer from that hug

184 34 0
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Saat pengelihatanku itu berakhir, perlahan demi perlahan bangunan besar nan megah itu membuatku terenyuh. Bangunan sekolah Hogwarts selalu sukses membuatku tertegun sekaligus membuatku merasa seperti pulang ke rumah. Sekilas aku meragukan jika aku terbangun setelah 10 tahun berlalu, lihatlah bangunan ini sama sekali tidak berbeda bahkan setelah aku pergi meninggalkannya dulu.

"Tempat ini seperti abadi bukan?" Ronan melempar tatapan kepadaku.

Aku mengedipkan mataku menandakan jika aku menyetujui pendapatnya.

"Setelah the final battle of the Second Wizarding War, mereka semua berusaha keras untuk memperbaiki seluruh bagian kastil yang rusak." Jelas Ronan lagi.

Tak butuh waktu lama, kita sampai di perbatasan Forbidden Forest. Ronan kemudian menyerahkanku pada George. Kami berdua berpamitan dengan Ronan dan kawanannya, aku menyampaikan salam perpisahan dari dalam hatiku. Sepertinya Ronan mengerti, dia lalu mengatakan sesuatu padaku.

"Aku memang sudah di sumpah untuk tidak membocorkan rahasia langit, Rosie. Tapi percayalah, semua perjuanganmu tidak sia-sia. Dan laki-laki itu, sungguh mencintaimu selamanya."

Aku meneteskan air mataku saat mendengar penuturan Ronan. Terlebih lagi saat dia mengatakan jika Malfoy mencintaiku.

"Kami semua selalu merangkulmu disini, Rosie. Jangan pernah khawatir untuk datang ke Hutan ini. Hutan ini, taman bermainmu."

Setelahnya, ia dan kawanannya langsung pergi meninggalkan kami berdua. George kemudian berjalan perlahan menuju ke arah gubuk Hagrid. Tepat di depan gubuknya, Hagrid membuka pintu dan aku dibuat terkejut oleh seekor burung hantu yang sangat aku kenali. Burung hantu itu langsung hinggap di pangkuanku dan menciumiku dengan penuh kerinduan. Setetes air mata menetes dari matanya bersamaan dengan air mataku juga yang menetes.

Chelsea. Burung hantuku.

(Chelsea, burung hantu Rosie)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Chelsea, burung hantu Rosie)


"Kau tega telah membuat kita semua melupakanmu, Rosie." Itu ucapan yang pertama kali aku dengar dari Hagrid.

Maafkan aku Hagrid, ucapku dalam hati.

"Eum.. Hagrid, dia tidak bisa membalas ucapanmu. Kondisinya sangat buruk, berbeda dengan apa yang telah kita pikirkan." Ucap George pada Hagrid. Ia menjelaskan tentang kondisiku.

"Astaga, sungguh malang nasibmu, Rosie. Mari masuklah, hangatkan dia di dekat api unggun." Hagrid mempersilahkan kami masuk.

George meletakkanku dan Chelsea di sofa usang yang besar milik Hagrid. Hagrid menyuruh George untuk meletakkanku disana karena kondisiku. Sedangkan Hagrid menuangkan kami minuman hangat. Hagrid bertanya tentang bagaimana situasi tadi, lalu Hagrid kembali bertanya mengenai kondisiku. Dan di tengah-tengah pembicaraan kami, maksudku pembicaraannya dengan George, seseorang mengetuk pintu gubuk ini. Betapa terkejutnya aku saat melihat Prof. Minerva berdiri disana dan langsung berlari ke arahku. Dia memelukku dan berulang kali mencium kepalaku.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Where stories live. Discover now