chpt 28 : i'm sorry Rosie

135 21 4
                                    

Pagi-pagi sekali setelah aku memeriksa demam Malfoy sudah benar-benar turun, aku langsung pergi dari kamar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi-pagi sekali setelah aku memeriksa demam Malfoy sudah benar-benar turun, aku langsung pergi dari kamar itu. Aku memilih berdiam diri di balkon dan menatap jauh. Aku tak sendirian ada Chelsea yang sedang menemaniku.

Tak lama kemudian, satu per satu dari mereka datang. Aku bergerak menuju dapur. Membuatkan mereka kopi. Meja makan telah disetting oleh Kretcher untuk sarapan kami. Jadi aku hanya bisa membantunya untuk membuatkan diriku sendiri dan juga Golden Trio itu kopi.

Saat Malfoy berjalan memasuki ruangan, Harry menyapanya. "Bagaimana keadaanmu, Malfoy?"

"Well, aku cukup sehat untuk kembali ke rumahku, Pottah." Ucapnya sembari melempar senyuman lebarnya.

Aku membalikkan badanku dan menuangkan susu yang tadi aku hangatkan.

"Kau mau kopi?" tanya Harry sembari menyodorkan kopi pada Malfoy.

"Aku heran, kenapa kau suka itu? Aromanya seperti-"

"Bapak-bapak." Sahutku sambil memutarkan tubuhku. Aku yang menyodorkan susu hangat ke arahnya. "Dia tidak suka kopi, Harry."

Aku kemudian berlalu.

"Bagaimana kau tahu?" Pertanyaan Malfoy membuatku berhenti membeku.

Aku membalikkan badanku. "Aku punya kenalan yang mirip sepertimu. Sama-sama membenci kopi." Ucapku menutupi.

Aku berjalan kembali dan duduk di salah kursi yang ada di meja makan itu. Acara sarapan kali ini cukup tenang, sepertinya aku sudah mulai terbiasa akan kehadirannya. Setelah sarapan selesai, aku langsung menuju ke kamarku. Kami semua memang berencana untuk pergi mengantar Malfoy sekaligus melanjutkan perjalanan kami.

"Apa aku telah melakukan kesalahan semalam, Anna?"

Suara itu mengejutkanku. Tapi aku berusaha menata kalimat yang akan aku ucapkan tentunya sebelum berhadapan dengannya.

"Tentu saja tidak, Tn. Malfoy." Jawabku datar.

"Jangan panggil aku Malfoy, Anna. Draco, bukankah kau sudah berjanji?" Dia mengingatkan.

Kalimat itu.

Kalimat itu selalu menjadi andalannya.

Entah mengapa apa hanya ini perasaanku saja, dia terlihat sedikit marah saat aku memanggilnya Malfoy. Hampir mirip seperti dulu. Atau ini hanya imajinasiku saja.

"Bajumu sudah aku keringkan." Aku melirik ke arah tumpukan baju di atas ranjang yang kami tiduri semalam. "Tolong bawalah dan bisa beri aku waktu sendiri? Aku harus segera bersiap-siap atau jika tidak kami semua akan ketinggalan kereta."

Malfoy menatapku tak mengerti. Meskipun begitu dia hanya menuruti ucapanku dan berlalu begitu saja.

Aku tidak tahu kenapa aku berperilaku seperti ini. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri setelah mendengar sendiri apa yang terjadi semalam dari mulutnya sendiri. Malfoy memang sudah bisa bermimpi semenjak bertemu denganku, tapi... dia mulai bermimpi buruk setelah aku pergi meninggalkannya. Itu berarti... aku mimpi buruknya.

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Where stories live. Discover now