chpt 14 : the truth in forbidden forest

190 38 2
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Kereta kuda ini membawaku semakin masuk ke dalam stasiun kota Paris. Sementara Malfoy, dia menjauh dari pandanganku. Entah apakah pandanganku ini keliru atau memang benar itu dia, tetapi jika dia seharusnya dia merasakan apa yang tengah aku rasakan. Tapi lihatlah, tubuh kita semakin menjauh dan perasaan kita entah menjadi bagaimana.

“Bukankah sudah ku katakan jika kau sebaiknya tidur saja,” celetuk seseorang itu.

Ya. Seharusnya aku menuruti ucapannya, jika saja aku tertidur… aku tidak melihat Malfoy. Tetapi jika benar aku tertidur, apakah aku akan menyesalinya?

Mereka berdua menyewa beberapa kuli angkat untuk memindahkanku masuk ke dalam sebuah gerbong kereta. Aku tidak tahu kemana ia membawaku pergi, tetapi sepertinya seseorang itu sudah menyewa satu gerbong khusus untuk kami berdua. Dia membuka petiku dan mengangkat tubuhku untuk ikut duduk menatap pemandangan dari luar jendela kereta.

Tak lama kemudian kereta api mulai berjalan dan matahari pun terbit perlahan. Di otakku sedang memikirkan kebenaran yang tadi aku lihat. Apa sungguh itu Malfoy? Namun jika itu Malfoy mengapa ia berada di Paris, dan siapakah wanita yang membantunya berjalan itu?

“Sebelum kau pergi ke tempat Mrs. Weasley, kita akan pergi ke Diagon Alley. George Weasley akan menjemputmu disana. Setelah sampai disana, maka tugasku akan selesai.” Celetuk seseorang itu dan aku terkejut bukan main menatapnya cepat.

Diagon Alley? Tapi kenapa hanya George?, tanyaku dalam hati.

Sesungguhnya kereta di Wizarding World sangat lah berbeda dengan kereta di dunia Muggle. Karena kereta ini sungguhlah cepat meskipun Muggle sedang berlomba-lomba dengan teknologi terkini nya. Dan semakin terkejutnya aku saat seseorang itu setelah memakan makanan untuk sarapannya, ia menggendongku dan ia mengambil sesuatu dari kantong itu dan sungguh lihatlah, itu bubuk flo!

Aku menatapnya seakan-akan mengatakan, ‘Kalau kau punya ini kenapa kita menaiki kereta, bego!’.

Dia seakan mengerti jawabanku akhirnya dia mengatakan, “Jika kita tidak ke stasiun dan menaiki kereta, kau tidak akan bertemu dengan si pirang itu.”

Mataku membulat cepat, ‘Kau… apakah itu sengaja?’.

“Kau sungguh punya banyak sekali pertanyaan ya. Aku sampai lelah padahal kita baru saja bertemu.” Jawabnya.

Dia melempar bubuk Flo ke arah bawah, “Diagon Alley.”

Kami muncul di Diagon Alley, aku tak sengaja melihat toko Ollivanders masih buka. Aku ingin sekali kesana. Aku ingin sekali bertemu dengan kakek. Aku ingin sekali…

“Tujuan kita tidak kesana, Rosienna. Aku akan langsung mengantarmu ke Weasleys' Wizard Wheezes.” Ingat seseorang itu padaku.

Aku terdiam. Ah mungkin lain kali aku bisa datang menemuinya.

Seseorang itu kemudian mempercepat langkahnya. Dia terdengar seperti mengeratkan genggamannya pada kursi roda. Lalu saat kami mencapai pintu depan Weasleys' Wizard Wheezes. Ia mengetuk pintu dengan ritme yang aneh. Pintu terbuka cepat dan entah itu Fred atau George, yang jelas ia langsung meraihku dan membopongku masuk. Seseorang itu ikut masuk dan mataku langsung menangkap suasana toko Weasleys' Wizard Wheezes yang sunyi. Kenapa toko ini seperti tengah tertutup.

“Sepertinya aku tidak bisa mengatakan jika tugasku telah selesai. Ada seseorang yang mengikuti kami.” Ucap seseorang itu kepada Weasley.

“Apa kau butuh bantuan? Aku bisa panggilkan—”

WHO LOST (sequel PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts)Where stories live. Discover now