rendah karna Zeon | 03 |

1.6K 93 1
                                    

-selamat membaca-

"Mama makan dulu ya?"senyum Alsa sambil menyodorkan sesendok nasi dihadapan sang ibu.

Namun tak kunjung juga ibu nya membuka mulut, Alsa menghela nafas. Tanganya meletakan kembali sendok itu kepiring yg ia pegang juga.

"Mama, ada yg sakit? Mau periksa kedokter?"tawar Alsa, ia hanya benar benar khawatir oleh ibunya ini.

Soal biaya, sekarang ia tidak memikirkan itu yg ia mau hanya ibunya sehat.

"kamu,--"

"Iya mah ini Alsa"senyum Alsa merekah saat wanita itu menatap dalam mata Alsa.

"kamu, kamu kenapa ga ikut sama papah?"

Pertanyaan yg dicoba dipertanyakan oleh sang ibu itu, hanya membuat Alsa diam sejenak.

"Pergi aja dari mamah, kalau kamu cape ngurusin cewek gila"

"M-mamah, jangan ngomong gitu. Alsa ga ikut papah emang mau jagain mamah"mohon Alsa, tanganya mencoba merangkul pundak Sella. Tapi sayang wanita paruh baya itu malah menepis cepat tangan anaknya sendiri.

"ga usah dekat sama saya, ga usah lagi sok tegar depan saya. Kamu udah lelah kan ngurusin saya? Pergi, pergi dari saya. lebih jauh dari kejauhan papah"lirih Sella, sekarang Sella malah membuang wajahnya kearah lain.

Berusaha tidak bertatapan lagi dengan Alsa.

"mah Als--"

"Saya mau istirahat, keluar"

"Mah dengerin Als--"

"pergi."tekanya.

Alsa kembali sejenak menatap mata Sella sebentar, kenapa? Saat ini tatapan ibu nya menjadi sangat lemah.

Tatapan yg memang ada titik rendah disana, lalu Alsa bangkit dari duduknya.

.
.
.

"Zeon!"

Suara familiar itu membuat Zeon memutar bolanya malas. Langkahnya bukan berhenti malah semakin cepat.

"Zeon!! Ih dipanggilin!"namun Alsa tak menyerah, langkahnya malah lebih laju dari sosok laki laki itu.

"Zeon nanti kita kekantin bareng ya? Lo mau gue anterin kekelas ga??"tanya Ala cepat, senyuman nya sangat ceria hari ini.

"pergi Als--"

"Zeon!"

Dua insan itu menoleh kebelakang, menatap Ceila yg sedang berjalan menghampiri mereka.

"Hai!"

"eh hai, udah sarapan Cei?"tanya Zeon ikut mendekati dirinya kearah Ceila.

"emm belum sih, mau temenin?"tanya Ceila.

"boleh, emang mau sarapan apa hm?"tanya balik Zeon, tangan cowok itu bahkan terulur untuk mengelus rambut hitam Ceila.

Kegiatan yg dilakukan Zeon itu membuat Alsa membeku ditempat. Sepertinya hal itu disengaja.

"yaudah ayo, eh Alsa? Mau bareng?"tawar Ceila dengan senyum manisnya.

6 6 [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن