mimpi = scane terulang|29|

778 47 0
                                    

-selamat membaca-
23-05-20xx
21:04

Alsa menatap ceklis pesan dari dirinya kepada Zeon, ceklis satu pertanda cowok itu tidak online.

Setidaknya ia memberi kabar pada pacarnya, bahwa keadaan dirinya bagaimana.. atau apapun hal terjadi pada cowok itu.

Begitu juga dengan Arfan,

Sudah dipastikan Zeon tidak akan datang kesekolah karna kondisinya, namun yg membuat satu sekolah bertanya-tanya mengapa Arfan juga tidak masuk sekolah?

Ingin datang kerumah sakit untuk menjenguk Zeon, tapi pekikan semalam membuat Alsa mengurungkan niat.

"haa, udahlah pala gue pusing!, jangan datang lagi atau gue ga akan mau liat muka lo,, pergi!!!"

Alsa mengacak rambutnya sendiri, merasa bingung sekali pada keadaan kali ini.

Menidurkan badanya dikasur yg terbilang kecil, menatap langit-langit kamar itu.

Andai saja masa kecil sebelum sosok Naera datang, kembali. Pasti hidupnya menyenangkan.

"PAPAHHH KYAAA ALSA MAU ATUHH!!"pekikan suara melengking namun gembira itu malah membuat sang ayah semakin mengangkat Alsa tinggi.

Dengan tidak lupa bagaimana anak kecil bernama Alsa melupakan bagaimana senyuman merekah dari sang ayah.

Senyuman yg sangat amat gembira karna melihat anak bungsunya ini tersenyum juga.

"pesawat ini akan mendarat, wusshhhh"ujar David seperti mencontohkan pilot bersamaan suara pesawat akan turun.

"KAPTENNN ADA MONSTEL DISANAA!!"pekik Alsa pura-pura ketakutan sambil menunjuk sang abang yg sedang memakan cemilan disofa.

"abang ga ikutan kalau jadi monster"jawab tak suka karna dirinya menjadi peran antagonis.

Tangan David terhenti saat wajah murung Alsa tampak.

"Yahh jadi yg jahat siapa dong?"tanya Alsa sedih.

Melihat ekspresi adiknya yg menjadi tak semangat, anak cowo yg baru saja berumur sembilan tahun itu menaiki sofa.

Dengan tangan yg bertengkuk keduanya dipinggang, Defzan menampangkan wajah sombongnya.

"AKU IALAH MONSTER LISTRIKKK!! AKAN KU HANCURKAN SEMUANYAAA!! BWAHAHAHAHA"ujar Defzan sambil tertawa jahat walaupun terdapat coklat bercomot disisi mulut anak itu.

Alsa melihat sang abang ingin menjadi antagonis dicerita permainan nya pun kembali tertawa riang.

"SELANGGG!!!!! KITA SELANG AYO KAPTENN!!"pekik Alsa kembali dengan huruf yg tak bisa mengeja R.

"BELSEDIAAA SIAAPPP GOOO!!"David kembali mengangkat anak nya paling kecil itu setinggi-tinggi mungkin lalu mendekati Defzan untuk mengalahkan monster.

"piwpiwpiww mati monstell!!"ujar Alsa dengan tangan seperti menjadi pistol menembak kearah Defzan yg berjalan bak raksasa.

"AAA TIDAK JANGAN!!"ujar Defzan seperti tertembak oleh tembakan Alsa.

"PIWPIWPIWW!!!"tembak Alsa lagi mengundang tawa dari sang ayah yg masih setia mengangkat-ngangkat anaknya agar seperti pesawat terbang tempur.

6 6 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang