ngigau | 18 |

1.1K 70 0
                                    

-selamat membaca-
10-05-20xx
05:46

tangan Alsa mengelus punggung Arfan, berkali kali tanganya memberi kesabaran untuk cowok itu agar tak semakin menjulurkan emosi.

"BANG!"pekik Zeon balik saat mendengar hinaan dari sang abang.

Pekikan Arfan dan Zeon tentu mengundang mata tidak lupa dengan bisik bisikan.

"LO--"

Alsa langsung menatap Arfan sebelum cowok itu kembali membuat keributan.

"udah"lerai Alsa mendapati balasan tatapan mata dari Arfan.

Terdengar cowok itu berdecak kesal, lalu segera berjalan pergi sebelum ia benar benar tersulut emosi.

"sabar Yon, jangan gitu sama bg Arfan"ucap Ceila mencoba juga menyabarkan Zeon.

Alsa yg melihat itu membuat pilihan yg tadi untuk membantu Zeon, tapi ia urungkan dan langsung berlari mengejar Arfan.

.
.
.

"Arfan!"panggil Alsa melihat punggung cowok yg menurutnya familiar.

Arfan tak menoleh ia sibuk mengayun kan kakinya dialiran air sungai disitu.

"Kalau dipanggil itu jawab Arfan!"kesal cewek itu namun tak urung Alsa juga menduduki bokongnya disamping Arfan.

"Lo ga boleh gitu sama adek lo sendiri"ujar Alsa setelah duduk nyaman di bebatuan itu.

"gimana gue ga kayak gitu, kalau sifat Zeon kekanak-kanakan gini"jawab Arfan sedikit melirih.

Alsa menghela nafas sabar, kenapa bisa bisanya cowok yg biasanya menebar pesona dingin menjadi anak kecil yg sedang merengek.

PUK!

"halah lembek lo!"usul Alsa setelah memukul lengan Arfan kuat.

Arfan yg lenganya ditimpuk langsung mengelus lenganya pelan.

"apaan sih ga jelas, pergi lo gue mau sendiri"sewot Arfan sedikit kesal.

"serah gue mau dimana, emang ini sungai bapak lo?"ucap Alsa tak kalah sewot.

"serah lo bocah"guman Arfan menyerah, cowok itu lebih fokus memainkan kakinya dialiran air sungai.

"bocah?! Gini gini kita sama sama kelas 12! Zeon memang adek lo, tapi kita seumuran"tak terima Alsa dengan mata melotot kearah Arfan.

"bodo"tak pedulinya, nah kembali menjadi wujud dingin cowok ini.

"Udah ayo balik ke tenda udah mau gelap"ajak Alsa melihat langit yg sudah mulai menggelap karna sebentar lagi akan munculnya bulan.

"lo deluan aja"jawab Arfan seadanya.

"paan sih ayo bareng!"guman Alsa memaksa.

"Lo deluan, gue mau disini mikirin gimana omongan siswa lain karna ucapan gue tadi"celotehnya memang sedikit bingung mau menjawab apa pada pertanyaan yg akan ditanyakan oleh murid-murid.

6 6 [END]Where stories live. Discover now