Ceila malu | 19 |

1.1K 64 2
                                    

-selamat membaca-
11-05-20xx
06:07

Sinar matahari sudah muncul dengan teriknya yg belum panas, atau bisa dibilang terik ini lah yg sehat bagi tubuh.

Alsa keluar dari tenda setelah berganti baju, ia sudah lebih baik dari semalam.

"udah sarapan?"

Cewek yg baru saja mau menutup tendanya kembali langsung terkejut saat seorang cowok menyodorkan makanan.

"Eh, belum"jawab Alsa seadanya.

"nih ambil"Arfan langsung menyerahkan tiga bungkus roti dan satu botol mineral yg diminta dari dapur camping tadi.

"makasih"jawab cewek yg sudah mengambil apa yg diberikan Arfan.

"Lo makan nya sambil ngumpul sama murid lain sana"tunjuk Arfan pada sekumpulan murid yg memang sudah bersiap-siap karna akan diadakan jalan pagi berkeliling disekitaran hutan.

Alsa mengangguk, beranjak menuju barisan kelasnya yg sedari tadi sudah berbaris rapih.

"Kegiatan jalan pagi ini dibagi beberapa rombongan"

"dan ya, rombongan sekolah kita juga akan diacak dengan sekolah deridakur bangsa"

Hal itu mengundang bisik-bisikan dari siswa-siswi yg sudah berbaris.

"untuk pembagian kelompoknya, itu kertas yg dibagikan dengan bu Dela ada nama nama kalian yg sudah diacak"

Alsa mengambil selebar kertas yg disodorkan oleh bu Dela.

"Dengan waktu 10 menit untuk mencari rombongan kalian dilapangan utama camping"lanjut pak Edi membuat semua siswa yg penuh semangat langsung segera menuju lapangan utama camping.

semua yg sudah sibuk berbondong bondong pergi kelapangan utama, sedangkan Alsa masih terdiam ditempat dengan kertas yg dipegang.

kelompok 23

Guru wakil:  bp. Wale (DERIDAKUR)

1.Ceila 12 MIPA 1 (ELAXAJAYA)
2.Gerry 12 IPS 3 (DERIDAKUR)
3.Leondra 12 MIPA 4 (DERIDAKUR)
4.Gia ananda 12 MIPA 5 (ELAXAJAYA)
5.Alsa 12 IPS 7 (ELAXAJAYA)
6.ilham 12 MIPA 2 (DERIDAKUR)
7.Zifana 12 IPS 2 (ELAXAJAYA)
8.Arfan 12 IPS 1 (ELAXAJAYA)

ah, rasanya sekarang juga ia ingin pulang dari sini. Sudah tidak ada kesempatan mendengar suara Zeon, malah menjadi satu tim dengan Ceila.

perasaanya sudah terlebih dahulu tak nyaman, dan rata rata dua cewe dari kelompok ini juga adalah orang yg paling nyinyir pada Alsa.

Kenapa tidak ada Erzo, dan kenapa harus ada ketua osis dingin akut itu!.

"Alsa lo mau ditinggal?"

Alsa menatap malas pada Arfan yg ternyata juga masih diam ditempatnya sambil memegang kertas nama kelompok.

"haaahh, kenapa bisa pas-pasan sekelompok sih?"pikir Alsa bingung, setelah berurusan dengan cowok ini hidupnya seperti tak jauh dari kata 'ARFAN!'.

Cowok itu tak menjawab, memilih menaikan bahunya acuh lalu berjalan dengan tanganya menarik lengan Alsa paksa.

Sudah biasa dan Alsa juga terbiasa pasrah.

.
.
.

"yey bg Arfan!! Kita sekelompok donggg"pekik Ceila yg langsung berlari kearah Alsa dan Arfan yg masih berpegangan tangan.

6 6 [END]Where stories live. Discover now