tarik ulur | 20 |

1.1K 62 2
                                    

-selamat membaca-
11-05-20xx
06:32

Ceila menggapai tangan Arfan yg badanya memang sudah tak menatap kearahnya.

Namun dengan cepat cowok itu menarik tanganya sendiri agar tak disentuh oleh perempuan yg membuatnya kesal saat ini.

"dan berhenti coba-coba sentuh gue! Lo udah tau gue ga suka dipegang! Kalau gue yg megang Alsa artinya memang cuma Alsa yg bisa nyentuh gue!"Tekanya dengan jelas membuat Ceila mencekram kepalan tanganya sendiri.

Alsa yg dibicarai sedikit kikuk dan salah tingkah, ah ayolah siapa yg bisa menahan ucapan cowok itu?

Kenapa sekarang jantungnya yg menjadi berdebar hebat, padahal pasti itu hanya kata-kata untuk Ceila yg selalu mendekati Arfan.

"Kalian ya mau bapak tinggalin ditengah tengah hutan ya?! Jangan main main didalam kegiatan camping begini! Yg adanya kalian nanti sesat"marah pak Wale.

"iya pak ini juga mau jalan"Gerry mengambil ahli menjawab, lalu mereka kembali berjalan santai mengikuti langkah pak Wale.

Dengan Arfan yg kembali menggenggam tangan Alsa lalu berjalan beriringan.

Sedangkan Ceila yg masih sibuk menepis air matanya, ah malu! kali ini ia memang kalah. Tapi dirinya akan membalas Alsa yg pasti merasa menang.

"Udah ayo Ceila jangan nangis lagi"bujuk Gia membantu temanya ini untuk kembali bersemangat.

"iya Cei, jangan gini dong kami ga bisa apa apa jadinya"ikut Zifana yg menepuk bahu Ceila pelan.

Ceila mengangguk lucu seakan mengerti ucapan kedua temanya.

"tapi, bantuin Ceila bisa ga?"

Tuturan itu membuat kening kedua cewek yg berada disamping Ceila berkerut.

.
.
.

"HAH AKHIRNYA NYAMPE!!"pekik Gerry menatap langit sambil tanganya bertabah keatas, seperti bersungguh-sungguh sedang merasakan syukur yg sangat besar.

"Yasudah bapak pergi dulu, kalian jangan ada yg berkelahi dan kemana mana lagi! Tetap didaerah percampingan ya!"peringat pak Wale membuat semua mengangguk mengerti.

Setelah kepergian guru Deridakur beserta murid dari sekolahnya, tinggalah Alsa,Arfan,Ceila,Zifana, dan Gia.

"Bg Arf--"

"diam"potong Arfan cepat sebelum Ceila kembali bertingkah.

"Arfan, Ceila mau minta maaf! Jangan sok keren gitu lo sok marah-marah ga jelas!"omel Gia tak terima.

Alsa yg melihat pertikaian itu kembali menatap Gia dengan ekspresi wajah biasa, namun teranggap seperti memasang wajah kemenangan dimata ketiga cewek itu.

"Apa lo? Merasa menang?!"nyinyir Zifana yg melihat ekspresi Alsa.

Alsa yg dituduh menyeringit bingung, apaan dengan ketiga cewek ini?.

"Menang apanya? Kita lagi lomba?"tanya Alsa aneh.

Jawaban Alsa yg sederhana tentu membuat, emosional Zifana meronta ronta.

6 6 [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora