extrapart|05|

2.3K 63 2
                                    

"kamu bisa lupa meletakan suatu benda, tapi pasti kamu tidak pernah lupa bagaimana rasanya mencintai seseorang yang sama"

-selamat membaca-

"Kamu emang ga ke restoran?"pekik Alsa bertanya, sebab Artral sudah lebih dulu menutup pintu kamar.

"ARTRAL GANTI BAJU DULU"jawab Artral juga sedikit memekik agar ibunya yang berada dilantai bawah mendengar.

Alsa menghela nafas panjang, ia menatap isi kulkas nya yang sangat penuh. Hobi siapa jika bukan anak sulungnya, Artral memang sangat menyukai memasak namun mengisi kulkas dengan banyak bahan makanan lah yang membuat Alsa pijit kepala.

"huu ini nanti kadaluwarsa"lenguh Alsa menatap bahan-bahan yang terdapat tanggal kadaluwarsa.

"Kenapa?"

Alsa sedikit terkejut, karna sibuk pada isi kulkas ia sampai tak sadar dibelakang terdapat seseorang.

"inii, Artral kebanyakan isi kulkas jadinya penuh"adu Alsa menatap Artral yang sudah berjalan turun dari lantai atas.

Arfan tersenyum, baju khas kantoran dengan stylenya yang berjas itu mampu membuat kharisma nya naik.

"kamu mau kekantor Valham? Atau kekantor papah?"tanya Alsa.

"hari ini mau fokus ngurus kantor Valham aja, tapi nanti mau mampir ketemu Fandra"jawab Arfan berjalan menuju meja makan.

"HA IYA TU ANAK YA, PASTI TIDUR DIKLINIK! UDAH SIDERNOX BELUM DIKASIH MAKAN!"omel Alsa dengan rasa geram, ia sangat ingat bahwa Fandra tidak pulang kerumah.

"biawak Fandra tu buang aja lah, pah"lanjut omel Alsa kehadapan sang suami.

Arfan terkekeh menatap istrinya yang masih saja komat kamit memarahi anaknya yang jelas jelas tidak ada dirumah.

"Nanti Fandra nangis tujuh hari tujuh malam, Dernox tu anaknya"jawab Arfan masih dengan tak bisa menutupi ekspresi tertawa.

"Apa mamah bunuh aja ya diam diam?"tanya Alsa pada dirinya sendiri, sambil berpikir keras tentang ide jahatnya itu.

.
.
.

BRAK!

PLANGG!!

Semua mata karyawanya itu menatap kegiatan Artral yang mencampak sepiring makanan.

Bahkan wanita yang tadi memasak dengan kepercayaan diri yang tinggi, kini mulai ingin menangis menatap komuk wajah tak senang pada chef-nya.

"kamu kira dapur itu area bermain?"tanya Artral mengintimidasi, menatap sangat tajam pada wanita yang didepan.

"T-tidak chef"jawabnya gemetar.

Artral menatap kesal pada karyawan yang tadi memasak makanan,

"Sudah tau tidak, kenapa bisa-bisanya kamu percaya diri menabur garam diatas nasi goreng begitu saja?!"

"Kamu kira kamu siapa?! Yang bikin resep nasi goreng spesial direstoran ini itu, saya!"bentakan lantang yang membuat semuanya menunduk takut.

"saya memberi petunjuk diresep, bahwa garam ditaburkan saat sedang menggoreng diatas api! Bukan saat kamu selesai menyajikan makanan dan seenaknya menabur garam!"lanjutnya lagi masih dengan nada tinggi.

6 6 [END]Where stories live. Discover now