extrapart|04|

1.7K 58 0
                                    

-selamat membaca-

"oke berhenti menangis, mamah tidurin adek dulu baru gendong kamu"usai Alsa dengan tangisan Arsion yg masih menggelegar.

"ENGGA! MAU SEKARANG!!!!!!!!!!!"

Alsa yg masih tengah menggendong bayi perempuan itu, hanya bisa menghela nafas berkali kali.

Mungkin Arsion sudah kelelahan bermain dan ingin menyambut tidur siang, namun dengan masih ada Nana didalam gendongan bagaimana?

Ceklekk

Alsa menoleh kearah pintu kamarnya yg terbuka, Artral yg baru saja masuk dengan wajah datar khas milik anak itu.

"Artral, dimana adik kamu, Fandra?"tanya Alsa sedikit kuat karna suara nya yg tenggelam dengan tangisan Sion yg masih kuat.

"diluar mah, lagi main sama anjing tetangga sebelah"jawab Artral yg sudah berada dikasur.

"MAU GENDONG!!!!!! HUAAAA"

Artral menatap kesal pada kembarannya, apa keahlian Arsion hanya menangis?

"Bising!"pekik Artral kesal, mampu seperkian detik Arsion diam mengutup mulutnya rapat-rapat.

Alsa pun sempat terkaget sebentar, namun tidak berlangsung lama. Wanita yg baru keluar dari rumah sakit itupun terkekeh.

"Artral bisa bantu mamah? Jagain Nana, mamah mau temenin Sion tidur siang sebentar"ujar Alsa langsung diangguki cepat oleh Artral.

Alsa meletak pelan bayi kecil kearea tengah kasur lebar itu, tanpa membuat ia terusik.

Mengangkat tubuh Arsion yg menurutnya semakin bertumbuh besar, walaupun ia sedikit kesakitan karna masih terasa bekas jahitan melahirkan. Namun ia mencoba membuat Arsion nyaman dalam gendonganya.

Artral yg ditinggal hanya berdiri diam menatap adik barunya, nthlah,Tapi ia bingung harus melakukan apa.

"Enggh" Artral terpelonjak, menatap khawatir pada Nana yg sedikit melenguh nth karna apa.

"O-oekk!!"

Mata Artral semakin melebar melihat bayi itu sudah menangis kuat, dengan pelan Artral duduk ditepian kasur.

Lalu tanganya menepuk bokongnya Nana dengan lembut, sedikit menotasikan lagu dengan nada suara pelan.

"Hmm🎵...🎵🎵"

Walau sedikit aneh bagi Artral, tapi ajaibnya bayi yang bokongnya tengah ditepuk - tepuk lembut itu, kini sudah kembali tidur.

Senyuman yang tak pernah ada dibibir Artral, kini anak sulung Alsa kembali merekahkan senyumanya. Malah kali ini senyuman itu melebar.

Tampak seperti anak tersebut tengah mendapatkan kebahagiaan.

Tanpa sepengetahuan, Alsa yang berada di ambang pintu juga ikut tersenyum.

.
.
.

"mamah ini.."

Alsa menoleh, menatap anak sulungnya yg telah menelan suapan ikan rebus yang tadi ia masak.

6 6 [END]Where stories live. Discover now