nasehat berujung kesempatan|25|

1.2K 53 9
                                    

-selamat membaca-
17-05-20xx
05:52

Alsa melenguh, kali ini nasibnya juga sedang tak baik.

Setelah pulang sekolah, Alsa berniat untuk langsung pulang saja kerumahnya dan beristirahat sejenak kemudian malam nanti ia akan pergi ketempat kerjanya.

Namun, masalahnya Alsa sama sekali tidak memegang sepersen uang pun. Bahkan Arfan tadi meminta maaf karna tidak bisa pulang bersama.

Lelaki itu sekitar jam pelajaran terakhir izin pulang kepada guru, karna sang nenek kembali masuk rumah sakit.

Jujur saja sekarang Alsa ingin menangis, pasalnya sekolah sudah sangat sepi dan dirinya yg masih dipintu pos satpam.

Tentu satpam pun juga sudah tak ada lagi, benar benar sunyi.

Dengan mata yg masih menatap langit yg sudah mulai larut dengan warna orenya.

Nth apa yg ditunggu oleh Alsa, yg ia masih lakukan hanya berdiri dan bersedekap dada.

Padahal tak akan ada yg menjemputnya, bahkan memberinya tumpangan. Tapi Alsa masih setia diam disana.

Hingga tak lama dengan itu, motor yg tak asing olehnya tepat terhenti diluar pagar sekolah.

Alsa menoleh, hanya menatap sebentar lalu kembali membuang wajah.

"Alsa kok lo masih disini?"tanya pengendara itu dengan perlahan ia turun dari motornya sendiri.

Lalu menghampiri Alsa yg enggan menjawab bahkan melihat sosok lelaki itu.

"Alsa gue anterin ayo"ajaknya.

"gausah, makasih"tolak Alsa cepat masih enggan menatap kearah lawan bicara.

Zeon menghembuskan nafas dibalik helmnya. Mau bagaimana lagi ia meluluhkan wanita ini?

"Alsa udah mau gelap, lo ga takut apa disini? Lagi pula siapa yg lo tunggu? Abang gue?"tanya Zeon bertubi tubi membuat Alsa menatap tajam cowok itu.

"o-oke kalau lo ga nunggu siapapun disini, tapi ini benar benar udah mau malam, Gue khawatir sama lo Al."ucapnya setelah mendapat kan tatapan tajam itu.

"ngga--"

Ciitttt.

Dua orang yg sedang berhadapan itu menoleh bersamaan kearah bunyi rem dari depan gerbang sekolah.

"Alsa lo ga ada yg jemput ya? Sama gue ayo"ujar Erzo tiba tiba dan berlangsung dengan cowok itu juga turun dari motornya merahnya.

"apaan? Dia sama gue"jawab Zeon tajam.

"Oh? Zeon? Otak lo udah bener? Tumben baik sama Alsa?"sindir Erzo cepat setelah melihat cowok didekat Alsa.

Tentu langsung diselimuti oleh kemarahan, namun yg dapat Zeon lakukan hanya diam.

"ayo Alsa udah gelap--"saat Erzo menarik tangan Alsa cepat saat itu juga ditepis oleh pemiliknya langsung.

"gue sama Zeon"putus Alsa, lebih baik ia bersama sosok yg dibencinya dari pada bersama seorang yg terang terangan merendahkan diri wanita.

6 6 [END]Where stories live. Discover now