extrapart|01|

2.8K 62 1
                                    

-selamat membaca-

"mamah"

Wanita yg tengah mengandung itu sedang disibuki dengan melipat baju-baju untuk dimasukan kekoper, menoleh pada sosok kecil yg sedari tadi menggoyang kan tanganya pelan.

"iya sayang kenapa?"jawab Alsa lembut.

"Kenapa kita pergi?"tanyanya lugu menatap polos pada Alsa.

Alsa yg mendengar akhirnya menghentikan kegiatannya melipat baju, lalu menatap anaknya yg satu itu dengan sayang.

"karna mamah kangen rumah kakek, sama rumah oma Yena"ujar Alsa memegang tangan mungil nan putih anak itu.

BRUK!

"MAMAH!! HUAAAAA!!"

Tiba-tiba suara pekikan muncul dan pintu didobrak dengan sangat kuat dan menimbulkan suara.

Arsion Defaneoza, anak itu yg baru saja memekik ketakutan.

"Sion! Mamah udah bilang jangan suka berteriak seperti itu."peringat Alsa menatap anaknya yg baru masuk dengan marah.

Ia memang tak suka anaknya berteriak, takut ia kira bahwa mereka sedang kesakitan atau apapun yg membahayakan.

Arsion menunduk, dengan menggenggam tanganya sendiri.

"Arsion jawab pertanyaan mamah"

"iya mah"jawabnya.

"Kenapa Sion teriak-teriak gitu? Kamu emang kesakitan? Iya?"tanya Alsa.

Arsion menggeleng dengan kepalanya,

"Mamah minta jawaban dari mulut Sion bukan gelengan"

"Engga mah, Sion ndak kesakitan"jawab anak itu lagi dengan suara bak anak kecil yg sudah menahan tangis.

Namun jika ia menangis, Alsa juga sangat tak suka.

"jadi kenapa kamu teriak-teriak gitu? Kamu mau bikin mamah jantungan?"tanya Alsa lagi.

"B-bang Fandla ganggu Sion"jawabnya lagi sedikit terbata-bata.

Alsa menghela nafas sabar, anaknya yg satu itu tak bisa sehari tak menganggu adik bungsunya.

"Emang bang Arfandra apain kamu lagi? Bawa kecapung besar lagi? Atau megang kecoa?"tanya Alsa sekarang fokus pada koper anak-anak nya.

Mendapati Arsion yg menggeleng membuat Alsa sedikit penasaran apa yg sedang Arfandra teliti.

"Coba panggil bang Fandra kesini--"

"MAMAAAAAHH YUHUU MAMAH LIAT INI FANDLA BAWA HEWAN LUCU"

"KYAAAAAAAAA!!! MAMAH TOLONGINN SION!"pekik Sion kembali setelah mendengar suara abangnya.

Sedangkan anak sulungnya yg tadi diam hanya menatap tak suka pada Fandra yg baru masuk kamar.

Arfandra Defaneoza, anak laki-laki kedua tengah memegang mainan barunya.

6 6 [END]Where stories live. Discover now