sentuhan dikepala | 07 |

1.6K 78 0
                                    

-selamat membaca-

Bisikan itu membuat Alsa terdiam, Ceila yg berada tepat dibelakang Alsa tentu memasang senyum kemenangan.

"Zeon! Ga pantes ngomong gitu sama Alsa! Dia itu juga punya hati!"marah Ceila langsung berada ketengah tengah dua orang yg sedang beradu mulut.

"Ceila jangan pernah kasihani cewek yg rendah kayak dia!"tunjuk Zeon pada wajah Alsa.

Alsa terdiam, ia sedikit termenung saat perkataan Zeon masuk kependengaranya.

"Zeon, Alsa itu perempuan! Ga pantes lo giniin"peringat Ceila kesekian berapa kali.

bruk!

"Stop lo sok belain gue! Gue ga butuh pemebelaan dari mulut lo!"marah Alsa saat sudah mendorong bahu Ceila kasar.

Semua siswa tentu terkejut apalagi saat Ceila sudah meringis kesakitan karna lututnya lecet terkena benturan keras.

" lo kalo mau main kasar sama gue! Bukan sama Ceila! Yg malah jelas jelas udah bela lo dari dulu!"

Alsa tersenyum sejenak, senyuman kecut yg hanya ia selalu pasang didepan Zeon.

"Dari dulu memang ngomong buat belain gue! Tapi pas dibelakang dia malah jadi rival gue bangsat!"pekik Alsa kuat membuat semua sudut sekolah bergema.

"diam Alsa!"lantang Zeon langsung menggendong Ceila yg masih kesakitan.

"diam lo bilang? Sekian perdetiknya dia sok polos sama semua orang, tapi sekian detiknya juga dia kasih tunjuk tampang kemenanganya! Dan lo mau gue diam?!"balas Alsa tak kalah lantang.

"Cewe lonte! Jalang lo bajingan!"

tubuh Alsa berasa terhuyung kebelakang, padahal tubuhnya hanya kaku seperti batu.

Sedangkan cowok itu mulai berjalan keuks tidak lupa dengan tanganya yg masih menggendong Ceila ala bridal style.

"ga tau malu beneran ya"

"Padahal emang dari dulu loh Ceila bela dia"

"Pantes Zeon ga pernah suka sama dia walau kasihan pun ga ada"

"Malu gue kalau jadi dia"

"Banget! Udah langsung dicap jalang masak sama anggota osis gitu"

"Cantik sih tapi sok keren, sok hebat, sok bisa, sok iya!"

Alsa menuntup kuping rapat rapat, tak mau semakin mendengar banyak sindiran dari semua murid dilapangan itu.

Ia menutup matanya juga dengan kuat, bahkan tangisnya masih ia sanggupi untuk tak pecah sekarang.

"Erzo bantu gue"hanya itu yg dibatinua sekarang.

"YG BERNAMA ALSA DIARNA! TOLONG KERUANGAN KEPALA SEKOLAH SEKARANG!"

Pekikan itu terdengar dari speaker untuk semua sisi disudut sekolah, bahkan semua murid itu sekarang telah menodongnya dengan berbagai ejekan.

.
.
.

"kamu taukan Ceila itu dari keluarga mana?"

Alsa sedikit mengangguk tapi tetap saja kepalanya menunduk takut.

6 6 [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن