asisten | 13 |

951 55 0
                                    

-selamat membaca-

09-05-20xx
06:32

Alsa, cewek itu masih setia menyumbat kupingnya dengan earphone. Ia sedang berada dikelas, dipenuhi dengan candaan dari semua teman-teman kelasnya.

Ya memang cuma Alsa yg disini menyendiri, sedangkan siswa culun pun menang darinya karna masih bisa mendapat kawan banyak.

"Al, ketua osis manggil lo disuruh keruang rapat"

Ucapan itu samar samar terdengar dikupingnya, lalu dengan cepat berlari ketempat yg diberi tahu.

Setakut itu memang dirinya pada ketua osis, jangankan takut. Alsa memang sangat amat tidak ingin berurusan sedikit pun dengan ketua osis disekolah ini.

Demi apapun yg dirinya punya, lebih baik dirinya berurusan dengan kepala sekolah.

bruk!

"iya kenapa manggil gue?!"tanya Alsa setelah membuka pintu rapat dengan kasar.

Mata lelaki itu menajam bak elang yg sedang menargetkan musuhnya, ia sangat tak suka kebisingan.

"duduk"

Satu kalimat itu saja sudah membuat Alsa langsung berinding, segera ia lakukan perintah itu. Mendudukan bokongnya disalah satu kursi dimeja lebar tersebut.

"ada apa--"

"gue mau lo jadi asisten gue"

cowok berambut hitam pekat, dengan segala kerapihan dan ketataan outfitnya.

Ucapanya dingin, melekit dan bisa membuat orang kadang sakit hati. Lelaki ini mempunyai ketinggian diatas rata rata pada cowok umumnya.

Anak blesteran cina-Indonesia, yg selalu memasang aura ingin membunuh saja.

Arfando Defaneoza, itu namanya. Murid yg memegang pangkat ketua osis disekolah Elaxajaya bangsa.

"ha?! Kok gue? Kapan gue nyalonin diri?!"pekik Alsa tak terima, membuat Arfan semakin menajam menatapnya.

"lo mau gue bikin konser ditengah lapangan?"tawaran yg tak masuk akal tapi bisa dimengerti oleh Alsa.

Maksudnya adalah ia akan mempermalukan cewek itu ditengah lapangan atas dasar biang masalah disekolah ini.

"pertanyaan yg lo ga usah ditanyain!"cibirnya.

"gue ga perduli, yg penting mulai sekarang lo asisten gue"jelas cowok itu langsung bangkit dari duduknya.

"Kan ada Zeon! Wakil lo kan Zeon! Kenapa gue sih?!"

Arfan berbalik, menatap tak suka atas apa yg ia perintahkan tapi malah ditolak.

"lo.mau.atau.engga?"

Semakin dingin, Alsa sangat membenci cowok dihadapan nya ini.

"serah lo!"lerainya Karana merasa kesal.

"bawa buku-buku itu, ikutin gue"pintahnya, membuat Alsa semakin mendumel tapi tak urung ia juga menata buku yg dimaja menjadi menumpuk lalu dibawa nya sambil mengikuti Arfan.

6 6 [END]Where stories live. Discover now