BAB 5

3.3K 541 78
                                    

🌿🌿🌿

Leom membawa anak pandunya menuju ke pohon berikutnya. Tempat yang dipenuhi dengan ruangan-ruangan bersekat. Kementerian Kerja dan Pemberdayaan Sihir (KEMKERYAAN SINTARA). Divisi yang mengurus soal pekerjaan dan lain sebagainya. Jika di dunia luar orang-orang sibuk mencari pekerjaan. Semua penyihir Nusantara mudah mendapatkan pekerjaan saat mereka lulus dari Archipelagos. Semuanya dilakukan secara ajaib. Kalian akan diarahkan. Apakah bekerja sebagai staf di kementerian sihir, pekerja sosial untuk para penyihir seperti dokter, pajaga, atau di pasar-pasar. Bahkan guru di Archipelagos.

Tempat ini paling ramai karena orang-orang berharap mendapatkan pekerjaannya disini. Beberapa diantara mereka adalah murid yang baru lulus dari Archipelagos setahun lalu. Mereka menunggu di kursi panjang yang menggelantung. Di tingkat atasnya ada lagi ruangan berisi patung-patung kayu berbentuk manusia yang menggambarkan tiap profesi. Tersusun rapi sampai ke langit-langit. Indah nan menawan.

Mereka kemudian pegi ke kementerian berikutnya. Kementerian Luar Negeri Sihir Nusantara (KEMLUNRI SINTARA), yang mengurusi tentang hubungan antara Kementerian Nusantara dengan Kementerian sihir di negeri lain.

"Kementerian ini sedang berusaha mewujudkan impan mereka untuk bisa bersatu dalam kementrian sihir internasional. Tetapi sampai saat ini negeri kita masih diskorsing."

"Diskorsing kenapa?" tanya Nala.

"Banyak penggelapan hewan sihir liar, dan juga penyihir gelap," jawab Leom. "Bukannya kalian mempelajari ini dalam Sejarah Sihir?"

Nala mendesis kepada kedua temannya. "Kurasa Engku Tarno tak mengajarkan kita soal ini semester lalu karena sibuk dengan urusannya menjadi Berong."

Berikutnya yang mereka kunjungi adalah Kementerian Teknologi dan Perkembangan Sihir Nusantara (KEMTEKPER SINTARA). Ini adalah kementrian yang paling tersembunyi dan menjaga privasi. Mereka terdiri dari peneliti-peneliti hebat yang namanya tak boleh terekspos dunia. Seperti tim intelijen yang disembunyikan. Alasannya sederhana, mereka memegang banyak rahasia diantara penyihir-penyihir lain, mempelajari sejarah untuk membuat teknologi baru. Bahkan tempat tinggal mereka pun bukan di komplek penyihir kota, atau di dunia luar. Melainkan di ruang bawah tanah kantor yang terdiri atas rumah-rumah kapsul kaya oksigen.

Leom menjelaskannya secara rinci kepada Ayu dan kawan-kawannya.

Berbeda dengan Kementrian lain, tempat ini dipenuhi dengan besi-besi serta alat-alat canggih dan kabel-kabel.

"Aku sudah empat kali ke dunia luar," kata Leom saat mereka menuruni tangga spiral.

Dibawanya anak-anak itu ke tempat para peneliti berada. Para peneliti itu sibuk mengamati setiap komponen-komponen di tempatnya masing-masing. Beberapa mencatat dan beberapa mengeluarkan alat khusus.

"Teknologi dunia luar dan dunia sihir sangat berbeda. Kalian lihat itu!"

Mata ketiga anak itu memandang ke udara. Ada sebuah kapsul beroda yang menggelantung dengan tiga ilmuwan yang mengurusinya.

"Itu adalah Sepdi. Kendaraan yang diciptakan untuk penyihir yang tinggal di desa penyihir paling Timur Nusantara. Kalian penasaran?"

Ketiga anak itu mengangguk. Mereka mendekat. Sementara para peneliti sibuk dengan urusannya sendiri.

Tertulis di plank 'S 04O04.735 dan E 137O09.570 (Nemangkawi)'

Leom menjelaskan bahwa ada desa penyihir yang terletak di timur Nusantara. Desa itu bernama Nemangkawi. Ditemukan oleh seorang penyihir bernama Imanyalan saat menemani lima temannya dan seorang penjelajah Belanda menyusuri gunung. Imanyalan menemukan tempat yang hangat di dalam tebing dari puncak bersuhu -4 derajat celcius.

ARCHIPELAGOS 2 (Wizarding School in Nusantara)Where stories live. Discover now