BAB 13

3K 494 24
                                    

Yang mau tau kota Wentira tonton video yang di atas dulu ya Archis💚

🌿🌿🌿

(KOTA WENTIRA)

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

(KOTA WENTIRA)

"Kota ini juga dijuluki kota emas," kata Tanra tanpa dimintai. "Seperti yang dikatakan Engku Angga, kota ini sangat canggih dengan bangunan-bangunan yang terbuat dari emas."

"Benar anak muda, tetapi sulit melihat semua emas itu di malam hari," kata Pak Baso.

Namun tetap saja kota itu luar biasa. Rasa-rasanya ketujuh anak itu berada di dunia yang bahkan tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Mobil mendarat turun di sebuah rumah yang terletak di sudut kota. Rumah itu tinggi dengan kerucut di ujungnya. Lebih mirip menara dengan warna yang tentunya kuning.

Pak Baso mengetuk pintu.

Tak lama seorang perempuan tua keluar dari sana.

"Oh Baso, ada apa?"

"Ada tamu. Seperti biasa."

Perempuan itu mengangguk. Memanggil ketujuh anak masuk ke dalam rumah. Tetapi ini bukanlah rumah, melainkan penginapan. Anak-anak itu menunjukkan kartu pemberian Nyai Mina.

"Oh menara?" Perempuan tua itu terkejut. Memandang ketujuh anak itu sekali lagi. "Baiklah..."

Ketujuh anak juga sama herannya.

"Apa ada yang salah dari menara?" tanya Nala langsung, saat mereka jalan melewati depan koridor tiap-tiap kamar yang dindingnya terbuat dari batu pualam (tentunya di cat berwarna kuning)

"Tentu," jawab perempuan itu setelah cukup lama terdiam. Ia agaknya berpikir apakah pertanyaan itu harus dijawab. "Biaya untuk tinggal di menara sangat mahal. Jika kamar lain hanya satu kamar saja. Disana ada tiga kamar terpisah. Dengan satu ruang tengah. Kalian ada rapat penting?"

"Studi tur biasa..." jawab Lexan. Berusaha untuk tak memberikan informasi kepada sembarang orang.

Perempuan tua itu semakin bingung. Tetapi ia tak peduli, yang penting banyak pelanggan, banyak cuan.

Mereka akhirnya tiba di lantai atas.

Perempuan tua membuka pintu dan mata ketujuh anak itu berbinar. Semua sisi ruangan itu dilapisi emas. Ditunjukkannya ruangan satu persatu.

"Kamar mandi ini dingin, tetapi jika kalian ingin mengatur suhunya, gunakan saja mantra yang tertulis di dinding. Kalian masih murid tingkatan dua, kan?"

Mereka lanjut ke ruangan berikutnya. Diperlihatkan tiga kamar emas dengan bentuk dan isi yang sama. Lalu ruangan tengah dengan kursi besi antik menghadap ke Barat Laut saat tirai terbuka, pemandangan kota Wentira di bawah sana saat malam hari nampak jelas.

ARCHIPELAGOS 2 (Wizarding School in Nusantara)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें