#02 Siapa yang duluan?

8.9K 1.2K 412
                                    

Warning: cerita ini bxb, homo, dan sebagian chapter hanya bisa dibaca 17+. Be aware.




.

.




Hobin itu diam diam suka mengukur pinggangnya sendiri. Karena sejak kecil Hobin bukan tipe yang makan banyak, dan juga bergerak kesana kemari, membuat dirinya lebih kecil dan lebih kurus dari orang-orang seusianya.

Taehoon, Yunwoo, maupun Jjiksae saja lebih tinggi darinya. Karena tubuhnya yang kecil, sebelum memakai pakaian sehabis mandi Hobin itu sering mengukur pinggangnya dengan kedua telapak tangannya.

Tangan kecilnya tak mampu untuk saling menyentuh ujung masing-masing ketika melingkar dipinggangnya.

Jadi, Hobin pun, jauh dari lubuk hati terdalam berpikir seperti ini.

"Aku bakal membiarkan siapapun melakukan apapun padaku kalau ada tangan yang ukurannya sesuai dengan ukuran perutku."

Begitu. Dia iseng sih, mikir begitu. Mana dia berpikir kalau itu akan jadi kenyataan? Dia hanya iseng berpikir.

Maka ketika Taehoon yang sedang menunggu hadiahnya menggenggam pinggang bagian atas Hobin dengan kedua tangannya membuat Hobin teringat kata katanya hari itu.

Tangan Taehoon pas melingkari bagian perutnya.

Kemudian Taehoon meminta sesuatu dari Hobin dikamar yang ditempati Hobin dikantor. Entah mengapa, semua orang pergi hari ini dan hanya ada mereka berdua.

Hobin memang bodoh, tapi dia tidak sepolos itu untuk tidak mengerti apa yang diminta Taehoon.

Taehoon mengusap bokongnya,

Hobin kemudian meneguk ludah.

Tak pernah terpikir olehnya akan melakukan hal mesum seperti ini dengan seorang pria. Dan itu adalah sabeomnimnya sendiri.

"kamu mau apa...?"

Taehoon meneguk ludah. "Sejujurnya gue ga mau terlihat mesum, tapi ngeliat lo duduk diatas gue kayak gini, gue ga bisa boong, gue mau nyentuh lo," kata pria itu, terus terang.

"S-sabeomnim."

"Apa yang gue harus lakukan? Gue mau nyentuh lo. Tapi gue ga mau bikin lo murka. Jadi sekarang, lo tentukan sendiri, apa hadiahnya," putus Taehoon.

"Bisa gak... Hadiahnya gausah kayak gini?"

"Serius? Padahal gue udah turn on. Emangnya lo tega?"

Saat Hobin mendengarnya, dia baru merasakan kejantanan Taehoon yang menggesek pahanya sedari tadi. Dia tkdak bohong kalau dia penasaran, tapi Hobin bahkan tidak berani bergerak.

"Hobin," panggil Taehoon, lagi.

"O-oke." Hobin menyerah. Dia tidak berani menatap mata Taehoon ketika dirinya dengan pelan melepas kancing seragamnya dengan pelan.

Taehoon yang bingung kemudian hendak bertanya, tapi kemudian pipinya merona ketika Hobin membuka sekitar 4 dari kancing kemejanya dan membukanya lebar didepan Taehoon.

"aku ga izinin kau nyentuh bagian bawahku," kata Hobin, gugup. "B-bagian atas aja. Jangan bagian bawah."

Mendengar itu, pipi Taehoon memerah bagaikan tomat. Dia bahkan tidak berharap Hobin akan setuju. Tapi dia malah mendapat hadiah yang manis seperti ini. Mana mungkin dia menolak?

Taehoon membawa pinggang Hobin semakin mendekat kearahnya, dan kemudian satu tangannya terlepas dari pinggang Hobin untuk kemudian membuka kerah Hobin agar lebih menampakkan dada Hobin.

Hobin Wants A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang