#26 - ridiculous

3.9K 518 190
                                    







"Bi-bisakah kau menjauhi Moonsung??" Seorang anak perempuan sebahu mendatangi Hobin disekolahnya sepulang dari sekolah.

Hobin yang tidak mengerti apa-apa hanya diam saat cewek itu menyeretnya kesebuah gang sepi. Dan kemudian, dia menunduk seraya menangis. "Tolong jauhi Moonsung. Aku udah suka sama dia sejak dulu."

"Eh..." Hobin menggaruk telinganya yang tidak gatal dengan bingung. Cewek itu kemudian menggenggam tangan Hobin dengan air mata berlinang.

"Tolong lepaskan dia, ya. Kami dulu itu saling mencintai. Tapi gara gara Bomi, kami berpisah. Apa kau juga ingin menjadi pemisah diantara aku dan Moonsung?"

Hobin menjadi bingung seketika. Masalahnya, dia tidak mengerti cewek ini datang dari mana dan kemudian ngaku ngaku kalau dia kekasihnya Moonsung. Dia bahkan menuduh Bomi yang lembut itu sebagai pelakor.

Penampilan cewek ini terlihat menyedihkan, tapi Hobin sulit mempercayai kata-katanya.

"Maaf, tapi aku dan Moonsung-"

"Kau kan laki-laki!" Jerit cewek itu, kemudian. "Pacaranlah sama cewek saja, kenapa kau merebut pacar orang segala? Kau juga sama seperti Bomi, ya?!"

Hobin terdiam. Daripada itu, dia merasa sangat kesal sekarang. Meski dia juga tidak tahu harus menjawab apa karena ucapan cewek itu benar, tapi tetap saja. Dia tidak merebut pacar siapapun. Moonsung, Yunwoo, Taehoon.... semuanya datang kepadanya dengan kaki mereka sendiri. Hobin sama sekali tak sekalipun pernah menggoda mereka.

"Tenanglah. Apa kau yakin kalau kau mantan pacarnya Moonsung? Aku bisa minta Moonsung untuk bicara padamu-"

"Jangan bicara seolah-olah kau dekat dengannya." Cewek itu menggeram dan kemudian menarik kerah Hobin dengan tatapan geram, "Moonsung milikku. Kau... pelacur!"

"Apa?" Hobin mengernyit tak suka.

"Lepaskan Moonsung. Dia hanya bingung sesaat karena godaanmu. Dia hanya penasaran padamu. Dasar sialan. Pokoknya jangan pernah dekati dia lagi."

"Kau salah paham. Aku dan dia tidak pacaran-"

"SIAPA YANG BILANG KALIAN PACARAN?!" Cewek itu kemudian memukul Hobin dengan geram. Membuat Hobin limbung karena pukulan tiba tiba itu. "Aku adalah pacarnya! Ingat itu!"

"Kau... gila," geram Hobin.

"Terserah. Pokoknya ingat ini. Kalau kau tidak menjauhi pacarku, aku akan membuatmu menyesal! Akan kubuat semua orang tahu kalau kau adalah cowok gay menjijikkan yang menggoda semua orang!!"

Tadinya cewek itu menangis dan memohon padanya, tapi sekarang... kenapa cewek itu malah menatapnya geram dan memakinya dengan penuh kebencian?

Setelah mengatakan itu, cewek itu pergi dengan mengusap air mata palsunya. Sementara Hobin hanya bisa berdiam diri dengan wajahnya yang kusut.

"Aku... menjijikkan?" Tanya Hobin, dengan suara gemetar.

Cowok itu terduduk diam ditempatnya. Dia kemudiam menyembunyikan wajahnya diantara lututnya dan meratapi kata kata cewek tadi. Sedikitnya, kata kata itu pasti menusuk hatinya. Apalagi, Hobin sama sekali tidak bisa memukul cewek yang sama sekali tidak tahu cara membela diri. Jika dia memukul orang sembarangan, sudah pasti dia akan viral dan namanya akan segera menjadi buruk.

Tapi... hobin kesal sekali mendengarnya. Mau tak mau, dia jadi menangis sendirian di gang sempit itu,

Berusaha menenangkan kesedihannya sendiri disana.

Namun...

"Apa kau mau aku bunuh saja dia?"

Suara bengis dan tajam itu terdengar entah darimana. Tapi, Hobin yakin itu suara yang dia kenal. Suara yang sama sekali tidak terdengar bercanda itu. Segera saja, Hobin mendonggakkan wajahnya,

Hobin Wants A BadboyWhere stories live. Discover now