#25 - tali pengekang

4.7K 533 92
                                    









Hobin berhasil menempelkan penurun panas di kening Jinho setelah banyaknya syarat dari Jinho. Masalahnya, Jinho itu tidak suka sama sekali memakai penurun panas karena dia percaya demamnya akan turun sendiri.

Tapi,

Hobin itu tipe yang gampang sakit meski dia hanya kehujanan sedikit diluar. Jadi dirumahnya ada banyak penurun panas sekali pakai yang tersimpan. Ada orang demam didepannya dan dirumahnya ada penurun demam. Tentu saja dia memaksa Jinho memakai itu akhirnya, kan?

Setelah dipasangi penurun panas itu, kemudian Hobin hanya pasrah ketika Jinho menaikkan kausnya keatas dan kemudian menikmati dadanya.

Karena Hobin bilang dia gampang demam, Jinho jadinya tidak minta ciuman dan kemudian memilih menghisap dadanya saja.

Tapi meskipun begitu, Hobin heran bagaimana orang sakit yang baru ditusuk itu bisa membiarkan Hobin duduk di pangkuannya dan dia sendiri fokus pada hiburannya sendiri di dada Hobin.

Bibir Jinho yang panas menyentuh kulitnya yang sensitif membuat Hobin benar benar turn on sesaat. Tapi, meskipun begitu dia tidak akan melakukan seks dengan Jinho hari ini. Selain karena waktunya belum tiba, Jinho masih terluka dan dia tidak mau membuat luka itu tambah parah. Yah, meski begini saja pun dia heran mengapa Jinho bisa menahannya.

Perlahan, Hobin menyentuh pipi Jinho dan memaksanya menatap dirinya sendiri. Jinho yang tampan, tapi sangat berbeda sosoknya dengan yang ada di newtube. Siapa sangka pria norak pecinta binatang di newtube itu adalah pria tampan penuh hasrat seksual begini.

"Sudah cukup."

Jinho menggeleng singkat, "Sebentar lagi."

"Pu-putingku sudah memerah...! Anda mengigitnya cukup lama."

Jinho mengernyit, "Benarkah? Maaf. Itu karena... ini rasanya sangat manis sampai rasanya saya jadi lupa diri," Jinho berucap dengan pandangan memuja pada dada Hobin, sampai membuat si empunya kemudian merona malu.

"Tidak ada yang seperti itu."

"Bagaimana kamu tega menyuruh saya melakukannya hanya sekali dalam dua minggu? Bagaimanapun, itu kejam sekali," rengek Jinho.

"Kalau anda berjanji akan melakukannya tak lebih dari tiga jam, saya akan mengizinkan anda melakukannya seminggu sekali."

"Itu..." Jinho terdiam dengan wajah yang kusut.

"Terdengar bagus, bukan?"

"Itu terdengar seperti penyiksaan."

"Apa? Kenapa?" Tanya Hobin, tak terima.

"Saya melakukannya selama 14 jam denganmu sebelumnya. Jika dibatasi 3 jam perminggu maka itu akan jadi 6 jam perminggu. Saya tidak bisa."

"Untuk apa anda punya banyak uang tapi tidak digunakan? Sewalah beberapa wanita atau pria."

Jinho terkekeh mendengarnya. "Seandainya bisa seperti itu, saya tidak akan repot-repot kemari."

"Apa anda... tidak suka melakukannya dengan mereka?" Tanya Hobin.

"Lebih tepatnya," Jinho mencium perut Hobin sebelum melanjutkan ucapannya. "Saya hanya menyukaimu untuk sekarang."

"Tubuh saya?"

"Sepertinya saya menyukai lebih dari apa yang seharusnya," Jinho berucap dengan pelan. "Jika boleh jujur, saya ingin mengirimmu ke tempat dimana hanya saya saja yang bisa kesana. Saya akan mengisi tempat itu dengan semua benda yang kamu sukai agar kamu tidak kabur. Agar hanya saya saja yang bisa memakai tubuh kecilmu yang nakal ini, Hobin. Tapi,"

Hobin terdiam ketika Jinho menatapnya dengan tatapan dingin, seolah-olah dirinya adalah mangsa yang harus ditangkap. "Jika saya melakukan itu, kamu akan membenci saya, kan?"

"Y-ya," Hobin menjawab gugup. "Saya akan membenci anda."

"Baiklah. Lakukan itu."

Jinho kemudian mengangkat tubuh Hobin dengan entengnya sembari berjalan kekamar Hobin yang terletak tidak jauh dari sofa itu.

"Apa..." Hobin terdiam ketika dirinya dilempar ketempat tidur, dengan sedikit kasar. Sementara Jinho berdiri didepan kasurnya dan sedang membuka kancing bajunya.

"Bencilah saya sesukamu. Apapun lebih baik untuk saya daripada membiarkan orang lain masuk ke lubang itu."

"A-anda tahu-"

"Tentu saja saya tahu." Jinho melempar kemejanya kelantai, dan menunjukkan tubuh atletisnya yang sudah terlatih didepan Hobin yang meneguk ludah. "Saya tahu siapa saja yang kamu izinkan masuk ke lubang itu. Ditambah, fakta bahwa saya hampir gila karenanya membuat saya sakit kepala seharian dan berakhir hampir melakukan pembantaian saking kesalnya."

"Apa yang membuat anda kesal? Ini bukan seperti saya berhutang sesuatu pada anda, kan?"

"Karena itulah, Hobin." Jinho mengurung Hobin diantara kedua lengannya sembari berbisik lirih, "Saya ingin mengurungmu disuatu tempat."

"Tidak..."

"Saya yang akan memutuskan iya atau tidaknya. Bukankah lebih baik kamu sekarang memohon sesuatu kepada saya, atau saya akan benar benar gila sekarang."

Hobin menutup mulutnya rapat dengan gelisah, melirik Jinho yang kemudian berdiri dan berniat melepas resleting celananya.

Semakin Jinho menurunkan resletingnya, semakin Hobin panik dan kemudian...

"Baiklah. 1 kali seminggu. Mari lakukan itu..." tawar Hobin.

"Tidak terdengar menarik lagi bagi saya. Memonopolimu untuk diri sendiri terdengar lebih menyenangkan."

"Memonopoli saya dan mendapatkan perlakuan benci seumur hidup anda atau..."

Jinho menatap Hobin dengan tatapan menantang, "Atau apa?"

"Atau seminggu sekali, dan..." Hobin meneguk ludah susah payah. Rasanya tidak rela mengatakan ini, tapi daripada Jinho menggila? "Saya, memakai lingerie."

Jinho membeku seketika. Tidak menyangka kalimat itu keluar dari anak kelas 3 SMA seperti Hobin. Bahkan dia terkejut karena Hobin tahu apa itu lingerie yang umumnya dipakai wanita—

"Saya punya banyak benda benda seperti itu karena subscriber yang jadi gila saat saya memakai rok mengirimkannya tanpa henti. Tidakkah anda ingin melihat saya memakainya?"

Tatapan Jinho yang tadinya sedingin es kemudian mencair, disambut rona merah ditelinganya sampai membuat Hobin sendiri kaget. Jinho ternyata lumayan lucu saat dia sedang malu!

"S-saya... uh."

Jinho bahkan gelagapan sekarang. Sebesar ini kah efek lingerie itu?

"Jika anda mau, saya akan memakainya setiap sabtu. Hari itulah anda boleh melakukannya dengan saya. Bagaimana?"

Tanpa ba-bi-bu, pria itu mengangguk dengan telinga yang memerah,

Bulge dicelananya bahkan terlihat lebih besar dan sesak dari biasanya. Jinho terlihat seperti orang desperate sekarang,

Tapi, dia tidak mampu melawan Hobin karena lingerie bodoh itu.

Fuh. Syukurlah. Hobin menemukan tali pengekang Jinho untuk sekarang. Karena kalau sampai Jinho menggila sekarang,

Maka selanjutnya Moonsung yang akan menggila besoknya. Karena sudah pasti lubangnya akan lecet parah dan pinggangnya mati rasa.

Jinho itu...

Punya stamina tidak terbatas.

Hobin Wants A BadboyWhere stories live. Discover now