#29 - im sorry

4.9K 444 64
                                    



***








Prang!

Saat itu, tidur nyenyak Hobin langsung terganggu ketika dia mendengar suara berisik dari sekitarnya. Ketika dia membuka mata, alangkah terkejutnya lelaki kecil itu ketika melihat

Sungjoom memegang pedang panjang yang tampak asli itu, dan dihadapannya ada Jinho yang tengah menodongkan pistol.

Dirinya membeku ketika melihat Sungjoon mengayunkan pedangnya kearah Jinho, tapi pria licik itu langsung berguling dilantai dengan cepat dan menendang tumit Sungjoon.

"Kau akan mati hari ini. Menyerah saja."

"Brengsek," umpat Sungjoon. Dia lalu menendang Jinho yang berada didekat kakinya dan kemudian mengasah pedangnya lagi, "Jangan sampai kau pergi ke Jepang, 244. Kau akan mati saat kau menginjak daerah kekuasaanku."

"Baiklah. Tapi mari lihat apakah kau bisa kesana dengan aman."

Jinho sudah menarik pelatuknya, ketika kemudian Hobin dengan beraninya berteriak. "Stop!"

Kedua pria itu berhenti. Menatap sosok manis yang membungkus tubuhnya dengan selimut itu. Dia tampak kesal dan takut bersamaan, namun,

Ketika Hobin kemudian menatap Sungjoon dengan sebal, barulah pria itu sadar kenapa Hobin terlihat sangat kesal itu.

"Maaf. Ketika aku ingin mencuci itu, bangsat ini datang dan mengajakku bertengkar."

Bokong Hobin masih basah dipenuhi cairan kental. Sungjoon brengsek.

Mendengar ucapan tak senonoh itu, Jinho bangkit dan menekan leher Sungjoon dengan lengannya yang kekar, matanya menajam, "Sebaiknya kau berdoa bisa keluar hidup-hidup dari sini, pecundang."

"Harusnya." Sungjoon dengan sekuat tenaga menahan tenaga Jinho itu. "Kau yang harusnya berhati-hati. Datang ketempat yang tidak kau tahu siapa penguasanya."

Jinho kemudian tersenyum lebar, layaknya psikopat yang menemukan mangsa. "Gampang. Untuk meruntuhkan hotel sebesar ini."

"Cobalah. Kalau begitu."

Begitu Sungjoon bersiap memukulnya lagi, Hobin kemudian berteriak lagi. "Aku mau pulang!! Pulang!!"

Terlibat dengan pertengkaran konyol ini membuat anak itu frustasi. Maka, kedua pria yang tadi berselisih itu kemudian longgarkan ketegangan mereka kemudian. Tidak ada gunanya mengabaikan Hobin dan berakhir dibenci oleh anak itu. Maka, ketika mereka saling melepaskan diri, Jinho sudah berniat akan membawa Hobin dari kasurnya, namun Sungjoon segera menahan kaki Hobin. "Langkahi mayatku baru bawa dia."

"Ha."

"Tolong... hentikan." Hobin bersuara lagi.

Anak itu kemudian berusaha bangkit berdiri untuk menuju kamar mandi, namun, tiba-tiba saja kakinya kehilangan daya dan Hobin terjatuh kelantai dengan posisi kepalanya duluan dan bagian tubuhnya berada diatas kasur. Memalukan. Apalagi, dia merasa tatapan yang intens dari pria pria dibelakangnya terhadap lubangnya yang pasti dipenuhi air maninya Sungjoon. Dia malu. Tapi kakinya tidak bisa digerakkan lagi.

"Wow." Jinho hampir saja membunuh Sungjoon karena amarah saat melihat cairan itu,

Tapi, Hobin kemudian menangis. "Keluarkan... keluarkan itu dari sana. Lengket. Rasanya ga enak. Tolong."

Sebagai pria sehat, tentu saja kedua pria tampan itu langsung terangsang. Merasa terundang dengan pemandangan dan tangisan Hobin yang menurut mereka erotis itu. Maka...

Seakan lupa dengan perselisihan mereka, Jinho segera menolong Hobin dan memosisikan tubuhnya dengan baik dikasur. Lalu... dia kemudian melebarkan kaki Hobin, memperlihatkan penis kecil yang sudah layu itu dan juga lubang Hobin yang masih penuh dengan sperma.

Hobin Wants A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang