Bertemu Dia

504 43 13
                                    

Huek

Huek

Huek

Terhitung sudah sepuluh kali seorang wanita bolak balik ke kamar mandi karena terus menerus merasa mual.

"Kita ke dokter aja ya!" pinta seorang laki-laki yang sedari tadi setia membuntutinya ke kamar mandi.

"Nggak mau, sudah malam, Mas." tolaknya.

"Tapi ka-,"

Huek

Huek

"Aku nggak papa," tolaknya kemudian keluar lagi dari kamar mandi. "kita tidur aja! Aku ngantuk."

"Beneran?"

"Iya,"

Keesokan paginya, wanita itu berlari terbirit-birit ke kamar mandi lagi.

Huek

Huek

"Udah, kita ke dokter aja!"

"Tap-,"

"Nggak perlu tapi-tapian, aku antar kamu ke dokter sekarang juga!"

Tiba di rumah sakit, seusai diperiksa, dokter menghampiri pasangan suami istri itu sembari tersenyum.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?"

Dokter itu tersenyum ramah, "Selamat, kalian akan menjadi orang tua,"

Pasangan suami istri itu kompak tercengang. "A-apa, Dok?"

"Di perut Ibu Vita tumbuh buah hati kalian, usianya sudah menginjak empat minggu,"

"Nanti saya beri vitamin pereda mual. Baik, saya tinggal dahulu, permisi." pamit Dokter wanita berkacamata itu.

"I-iya, Dok. Terima kasih,"

Vita dan Izal saling menatap dengan tatapan masih tak percaya mendengar penuturan dokter tersebut. Detik kemudian Izal memeluk dan mengecup pucuk kepala Vita yang tertutup khimar. "Maa syaa Allah, terima kasih, Sayang."

"I-ini beneran, Mas?" tanya Vita dan Izal pun mengangguk mengiyakan. "mulai sekarang, kamu nggak boleh cape-cape!"

"Beneran aku.... aku hamil?"

"Iya, Sayang. Makasih, makasih banyak."

"Tuhan baik sama kita, Dia menitipkan amanah pada kita secepat ini," ucap Izal dan memeluk kembali istrinya itu.

Sekolah

"Om,"

Gio menarik-narik pergelangan tangan Rindi kala melihat Novan yang berdiri sembari tersenyum tak jauh dari tempat Gio berada. "Itu Om, Bunda."

"Ayo, kita sampelin Om!"

"Om masih kerja, Sayang," jelas Rindi tetapi Gio menggeleng kuat, ia yakin bahwa itu adalah Novan. "benelan kalau itu Om, Bunda. Om udah jemput kita."

Novan yang mengetahui reaksi Gio pun mencoba menghampiri anak itu, Gio melepas pegangan tangannya pada tangan Rindi dan berlari ke arah Novan. "Gio, ja-," tegur Rindi terpotong kala ia benar-benar melihat Novan menghampirinya.

"Om!" pekik Gio sambil berlari dan berhambur memeluk Novan.

Novan menerima pelukan Gio dan mengangkatnya, ia berputar-putar dengan Gio berada di pelukannya. "Aduh! Pinggang Om sakit." adu Novan dan menurunkan Gio.

Novan mencubit pipi Gio, "Berat banget, Om sampai nggak kuat," keluh Novan membuat Gio tertawa.

"Kok udah pulang, Mas?" tanya Rindi.

DIA IMAMKU (End-Tahap Revisi)Where stories live. Discover now