Curiga

566 51 15
                                    

Sukai sewajarnya dan bencilah sewajarnya, akan tetapi kalau bisa jangan terlalu membenci karena itu tidaklah baik

Happy reading☺️
.
.
.
.
.
.
.

Main saans bhi loon

Tujhe chahe bina

Ab hoga na yeh humse

Ke thoda thoda pyaar hua tumse

Ke thoda ikraar hua tumse

Ke thoda thoda pyaar hua tumse

Ke thoda thoda pyaar hua tumse

Mendengar sang istri sedang bernyanyi sambil berkutat di dalam dapur, Novan mengendap-endap dan berencana untuk mengagetkannya.

Rindi menoleh ke arah Novan, "Mas."

Saat hendak melancarkan aksinya, malah Novan yang dibuat terkejut dengan panggilan dari Rindi.

"Kok nggak terkejut sih?" tanya Novan.

"Gimana mau terkejut, daritadi Mas cekikikan nggak jelas?" jawab Rindi jujur.

"Ck, nggak seru." decaknya sebal, kemudian Novan memeluk Rindi dari belakang dan membenamkan kepalanya di ceruk leher sang istri.

"Kamu masak udang? Bukannya kamu nggak suka udang ya?" tanya Novan yang melihat menu masakan pagi ini didominasi oleh udang.

"Iseng aja." jawab Rindi seraya mematikan kompornya. "Mas, lepas dulu! Aku mau mindahin ini ke meja."

"Nggak mau!" tolak Novan yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Ayah ndak boleh peluk Bunda!" teriak Gio yang berlari menghampiri mereka berdua.

Novan melepaskan pelukannya pada Rindi dan berjongkok di depan Gio, "Kenapa, Sayang?"

Gio menggeleng kemudian mengulurkan tangannya ke arah Rindi, "Mau digendong."

Rindi tersenyum kemudian menggendong Gio. "Kenapa, Sayang? Habis mimpi buruk?"

"Ndak," jawab Gio kemudian menyenderkan kepalanya ke leher Rindi dengan mata terpejam.

"Masih ngantuk? Tidur lagi ya, Bunda bawa ke kamar?" tanya Rindi seraya mengayunkan badannya.

"Ndak mau," tolak Gio.

"Mungkin dia masih ngantuk karena jam tiga tadi baru bisa tidur. Aku bawa Gio ke kamar dulu ya, Mas," ucap Rindi yang diangguki oleh Novan.

"Iya, Dik. Semalaman nyebut nama ibunya terus, pasti dia kangen sama ibunya. Kamu tidurin dia dulu!" titah Novan.

Rindi bergegas ke kamar sembari mengayun dan menepuk-nepuk punggung Gio dengan sayang.

Setelah beberapa saat bersama Gio, Rindi kembali ke meja makan untuk menghidangkan sarapan sang suami.

Setelah beberapa saat bersama Gio, Rindi kembali ke meja makan untuk menghidangkan sarapan sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIA IMAMKU (End-Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang