18. Satu malam untuk Nadine

51 48 0
                                    

Happy Reading 🦋
Jangan lupa Vote ya

Cindy dan Rian sedang berkencan di sebuah Cafe.
"ASTAGHFIRULLAH, Nadine Kecelakaan dan sekarang Keadaan Kritis di rumah sakit." gumam Rian Tiba-tiba saat sedang melihat ponselnya.

"Bagus dong, biar gue Nggak usah ketemu sama dia lagi." cetus Cindy yang membuat Rian mengerutkan Alisnya.

"ASTAGHFIRULLAH, cindy kamu tidak boleh seperti itu. Seharusnya jika ada seseorang yang terkena musibah, kita harus bersimpati kepada nya." Larang Rian.

Cindy menghela Nafas "iya, iya. Terus Kita mau jengukin Nadine?" tanya Cindy

Rian melihat Arloji milik nya
"Euhm, Tentu. Nanti kita belikan buah untuk Nadine," jawab Rian

Cindy tersenyum "yasudah, ayuk kita Berangkat sekarang aja" ajak Cindy yang di angguki oleh Rian

******
Kiara, Luthfi dan Rendi berada di Rumah sakit. Mereka sedang menunggu Dokter keluar dan memberikan informasi yang baik tentang keadaan Nadine sekarang.

Luthfi menghampiri Rendi yang sedang berdiri dengan melipat kedua tangan nya.
"Ren, terimakasih sudah menyelamatkan Nadine." ucap Luthfi

Rendi mengangguk "Nadine banyak sekali mengeluarkan darah, Lo tau apa penyebab nya?" tanya Rendi

Luthfi menggelengkan kepalanya, ia menatap Kiara dan memanggilnya. Kiara pun menghampiri Luthfi dan Rendi.

"Lo tau penyebab Nadine seperti ini?" tanya Luthfi

"Kalau gue kasih tau, nanti rahasia gue akan kebongkar. Apa untuk saat ini gue berbohong dulu?" Batin Kiara

Kiara menggelengkan kepalanya
"Ada seseorang yang mengirim pesan dan hanya itu yang gue tau," jawab Kiara

"Semoga Nadine selamat, jika tidak. Maka, gue lah penyebab Nadine seperti ini," batin Kiara

Ia menangis, Kiara sangat menyesal
"Gue harus lebih hati-hati, jangan sampai Nadine celaka lagi." gumam Kiara yang masih terdengar oleh Luthfi.

"Siapa yang akan celaka?" tanya Luthfi

"Tidak, mungkin Lo salah dengar aja," jawab Kiara

******
Riana dan Andestia sudah sampai di Rumah sakit, Mereka dengan cepat menemui Ayah Riana di ruangan.

Riana membuka Pintu ruangan Ayahnya berada
Cekkklek!

Riana masuk ke dalam dan diikuti oleh
Andestia dari belakang.

"Ayah!" Panggil Riana seraya berlari menghampiri ayah nya

Riana Langsung memeluk ayah nya
"Ayah, kenapa ayah bisa seperti ini? Siapa yang telah buat ayah seperti ini?" tanya Riana

Andre mengusap rambut hitam putrinya "ayah tidak Apa-apa, kamu jangan terlalu khwatir." ucap Andre terbata-bata.

"Rem Mobil ayah blong," ucap Andre

"ASTAGHFIRULLAH, Kok bisa?" tanya Riana

Andre menggelengkan kepalanya
"Tidak usah khawatir ya, Ayah sudah sehat kembali kok." ucap Andre seraya mengusap rambut Putrinya

"Kamu tidak mau kenalkan ke ayah laki-laki itu?" Tanya Andre

Riana melirik ke arah Andestia yang sedang berdiri "apa?" tanya Andestia balik.

Riana memberikan isyarat menggunakan lirikan matanya, Andestia yang paham pun ia langsung menghampiri Andre.

"Hallo om, saya Andestia kaka kelas Riana." ucap Andestia yang sedang memperkenalkan dirinya.

Only Secret (END) Where stories live. Discover now