27. Menggati Identitas

42 37 1
                                    

Jangan lupa Vote ya, untuk support author nulis

Happy Reading

******
Mario dan Syera sedang asik memasak bersama, dimulai dari makanan berat, minuman segar, Kue, dan makanan penutup.

"Akhirnya sudah selesai, sepertinya enak ya" ucap Mario

Syera mengangguk, dengan cepat Mario duduk di kursi dan mengambil Nasi, Rendang, dan sayur-sayuran juga.

"Kamu tunggu dulu ya, aku mau ambil piring buat makanan penutup," ucap Syera

Mario mengangguk, syera pergi ke Ruang tamu dan mengambil Piring kecil di lemari itu.

"Wahh, kamu sudah mulai makan. Curang, tidak menunggu dulu." ucap Syera seraya menghampiri Mario yang dengan lahap memakan makanan nya itu dan menaruh piring itu di meja makan.

"Euhmm, enak banget. Kamu kok bisa masak Rendang seenak ini" tanya Mario di tengah-tengah aktivitas makan nya.

"Resep dari bunda," jawab Syera

Syera mengambil makanan miliknya
"Btw, dari tadi aku tidak melihat bunda. Dia sedang pergi ya?" tanya Mario

Syera mengangguk "katanya sih bunda sedang mendapatkan Kontrak kerja dengan seseorang, yang bayarannya lumayan besar."

"Wah, Kira-kira apa ya?

Syera menggeleng " bunda tidak memberitahu ku, bunda bilang aku tidak perlu tau. Aku cukup nikmati hasilnya aja,"

Mario mengangguk, ia menambah nasi dan Rendang. Kali ini Mario mengambil Rendang lebih banyak dibandingkan dengan porsi Nasinya.

"Makannya pelan-pelan dong, nanti keselek" saran Syera

"Lagian masakan kamu enak banget, mirip dengan Rendang buatan Mama." ucap Mario

Syera tersenyum senang, melihat Mario makan dengan begitu lahap, tidak sia-sai ia belajar masak waktu kecil.

*****
"Kak tolong berhenti disini," ucap Riana kepada Andestia

Andestia pun memberhentikan mobilnya "mau ngapain? Bukannya rumah kamu masih jauh?" tanya Andestia

"Aku ingin menemui saudara ku, Terima kasih ya kak" ucap Riana seraya turun dari mobil Andestia

Setelah melihat Riana masuk ke dalam, Andestia melanjutkan perjalanannya. Ia pulang kerumah nya.

Sementara itu Riana masuk kedalam rumah, Riana memang punya tiga saudara.

Namun, sejak umur 14 tahun. Riana memilih hidup sendiri, ia sebenarnya tidak ingin mengingat kejadian yang dulu, yang selalu pilih kasih terhadap dia dan saudaranya itu.

Namun, saat ini ia merasa senang karena ibu tirinya itu sangat lah baik. Tetapi tetap saja, Riana memutuskan untuk hidup sendiri.

"Assalamu'alaikum," ucap Riana seraya menaruh tas di sofa

"Waalaikumsalam, Riana kamu pulang?" tanya Yerin--ibu Tiri

"Ingin menjenguk saudara ku," ucap Riana

"Rivelyn, Kak thea. Riana datang" Teriak Riana dari kejauhan

Tidak lama kemudian, Rivelyn datang menghampiri Riana.
"Kakak," Rivelyn lari dan memeluk kakak nya itu

"Hay, erlin apa kabar?" tanya Riana dengan lembut

"Aku kangen kakak, kakak kenapa tidak tinggal disini aja?" tanya Erlin seraya menangis

"Maafkan kakak ya, kaka lebih betah tinggal sendiri" ucap Riana seraya mengusap rambut panjang milik adenya itu.

Only Secret (END) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon