51. Satu jam Terakhir

20 19 1
                                    

Happy Reading 🦋

Selamat Tinggal Cantik ku, semoga kamu bahagia.

*******

Mario memasukan baju untuk salin, ia juga membawa kertas beserta pulpen untuk menulis surat Nanti.

Pak Arie pun memasukan baju nya juga, dan tidak lupa Mario menyelipkan foto dirinya dan Syera.

Setelah siap, mereka masuk ke dalam Mobil yang di ikuti oleh Suster Anna. Pak Arie mengendarai mobil hingga ke rumah sakit.

Sesampainya di sana, Mario di periksa terlebih dahulu. Ia mengganti baju nya dengan pakaian pasien.

Setelah itu Mario di Minta berbaring. sambil menunggu waktu Operasi tiba, Mario Memainkan Ponsel nya.

Di lihat sekarang jam 2 pagi. Mario membuka whatsapp, ia mencari kontak Syera.

Mario masih menamai kontak Syera dengan cantik ku karena walaupun hubungan mereka sudah berakhir, tapi perasaan Mario kepada Syera masih tetap sama.

Mario mengambil buku dan bolpoin di atas meja, Dia masih punya waktu setengah jam lagi untuk menulis surat.

"Jika aku tidak selamat, Setidaknya Syera sudah mengerti apa yang aku lakukan. Aku akan mengirimkan pesan terakhir." Batin Mario

Dilihat di sofa, Pak Arie sudah tertidur. Mungkin dia sangat lelah, Karena sejak pagi tadi Pak Arie telah menyiapkan semuanya.

Dan tak terasa sudah waktu setengah jam itu telah usai, Suster Anna menghampiri Mario.

"Apa sudah siap?" Tanya Suster Anna.

Mario mengangguk, Mario turun dari Tempat tidur yang di bantu oleh Suster Anna.

"Pak Ayo bangun." Suster Anna yang membangun Pak Arie.

Pak Arie bangun dari tidur nya "apa Sudah saatnya?" Tanya Pak Arie yang di angguki oleh Mario.

Pak Arie mencuci Mukanya, setelah itu ia mengikuti Mario ke ruang operasi.

"Saya ingin berbicara sebentar dengan Pak Arie, berikan saya waktu 5 Menit." Pinta Mario kepada Suster Anna.

"Baik," jawab Suster Anna seraya meninggalkan ruangan.

"Pak, disini ada Surat untuk Syera. tolong berikan ke Syera ya, dan di ini flashdisk nanti kalian tonton sama-sama ya. Jangan lupa, Teman-Teman saya juga harus ada." Sejenak Mario diam, ia menghapus Air matanya.

"Saya Harap, saya bisa bertemu dengan Syera untuk terakhir kalinya." Ucap Mario

"Haruskah saya Telepon Syera?" Tanya Pak Arie

Pak Arie ikut sedih "tidak usah, Saya takut jam tidur nya ke ganggu." Ucap Mario.

"Saya yakin kamu bisa sembuh, Nanti kamu cerita kan sendiri ya." Ucap Pak Arie untuk menyemangati Mario.

Mario menghela Nafas, ia hanya mengangguk saja. Mario sudah tau, jika Harapan untuk hidup sudah tidak ada lagi.

Pak Arie memberikan pelukan semangat kepada Mario "Terimakasih sudah menemani dan meng suport saya sampai saat ini." Ucap Mario seraya menangis.

Pak Arie sudah menganggap Mario sebagai Anak sendiri, dan sebaliknya Mario juga sudah menganggap Pak Arie sebagai bapaknya.

Karena saat usia 17 Tahun, kedua Orang Mario kecelakaan. Dan hal itu membuat Mario sedih. Saat itu juga, Mario mulai melibatkan segala hal tentang dirinya dengan Pak Arie.

Only Secret (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang