52. Happy Graduation

23 17 0
                                    

Happy Reading 🦋

Mereka semua sudah berada di Rumah Mario.

"Silahkan duduk semuanya." Ucap Pak Arie

Mereka mengangguk, Pak Arie Mulai menyiapkan flashdisk.

"Sebelum Mario Meninggal, Ia menitipkan surat khusus Syera. Silahkan di ambil." Pak Arie menyerah surat itu kepada Syera

"Terima kasih." Syera mengambil surat itu.

Di dalam Ruangan itu ada Luthfi, Nadine, Rendi, Brinna, Cindy, Rian, Kiara, Anggi, Dan Fathan.

"Dia juga sempat membuat Video, ini sudah berbentuk Flashdisk." Pak Arie memasukkan Flashdisk itu ke dalam Laptop.

Video itu di tayangkan di layar yang lebar, agar semuanya bisa melihat.

Setelah itu, Pak Arie kembali duduk dan sama-sama melihat Vidio itu.

"Hallo, Teman-teman ku semua. Ekhem," Mario berdehem

"Gue tau, hal ini akan membuat kalian terkejut. Maaf gue tidak cerita, Gue memang manusia yang selalu menyembunyikan sesuatu. Gue selalu memaksa diri untuk bisa kuat, tapi nyatanya gue tidak bisa." Ucap Mario seraya tertawa pelan.

Mario menghela Nafas "Gue Terima kasih banget, kalian ada saat gue kritis. Khusus kamu Syera, Aku Terima kasih. Karena kamu mau menjadi seseorang yang paling berarti dalam hidup ku."

"Oh ya, Selamat ya untuk Luthfi. Akhirnya kamu bisa luluhin Hati Nadine, Maaf gue nggak bisa hadir dalam acara kalian." Mario meneteskan air matanya

"Euhmm apalagi ya?" Mario berusaha mengingat dan sesekali ia menghela nafas.

"Pak Arie, Saya ingin Rumah yang kita tempati di berikan oleh Syera. Tolong ganti nama pemilik nya, dengan nama Syera ya."

"Dan Perusahaan Magastin, Tolong Pak Arie kelola ya. Dan setelah Syera sudah Sukses, Perusahaan itu untuk Syera."

Syera terkejut Setelah mendengar perkataan Mario, Dia mendadak menjadi orang kaya. Perusahaan Magastin, bukan perusahaan biasa.

Itu sudah perusahaan turun temurun dari keluarga Mario. Dan sudah Go internasional.

"Khusus Pak Arie, rumah makan di bandung dan Hotel nya Saya Kasih untuk Pak Arie. Ini anggap saja, sebagai bentuk terimakasih saya. Karena bapak sudah sangat lama berjasa, pada keluarga Magastin." Ucap Mario

"Untuk teman-teman ku, Kalian boleh memakai Fasilitas Magastin sewajarnya aja ya. Untuk yang mengelolanya, saya percaya kan kepada Anggi."

"Karena saat saya melihat dia mencari Teka-teki itu, saya rasanya Anggi adalah orang yang bertanggung jawab." Mario tersenyum senang

"Saya dengar Kiara ingin menjadi pengacara ya? Semua Biaya kuliah kamu, akan Saya bayarkan. Untuk uang kamu bisa minta ke Pak Arie ya." Ucap Mario

Kiara tersenyum senang, akhirnya Cita-cita nya bukan hanya sekedar mimpi saja. Pasalnya Kiara bukanlah orang kaya lagi, semenjak Sarah terkena kasus bisnis turun dengan drastis.

Mario meneteskan air matanya "Maaf saya tidak bisa bersama kalian lagi, Syera Maaf kan aku. Aku mengingkari janji ku. Aku tidak bisa menjaga mu lagi, aku..." Mario Menghentikan perkataannya sejenak.

Dia menghapus Air matanya dulu "jangan tertawa kan aku, Aku juga Manusia. Yang terkadang bisa Rapuh." Ucap Mario

Mario tidak bisa berkata lagi, ia terus saja menangis. "Pasti wajah ku jelek ya?" Tanya Mario

"Aku percayakan semua Fasilitas Magastin, kepada kalian semua. Siapa yang mengelola sisanya itu seterah kalian, aku harap kalian bisa mempergunakan nya secara baik-baik." Ucap Mario.

Only Secret (END) Where stories live. Discover now