Warning 21+ ⚠ Setiap konten sensitif pada cerita ini tidak di sensor! Bijaklah dalam memilih bacaan!
Eca Dominica, seorang gadis cantik jelita yang tinggal bersama ayahnya, Lenry Dominica. Seorang yang dengan baik dikenal sebagai pembisnis kaya ray...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Kedatangan Eca tiba tiba membuat tanda tanya besar di benak Rina. Eca yang mau tidur di paksa Rina untuk bercerita dari mana saja ia dan Deril pergi. Eca dengan malas menceritakan dari awal Deril menjemputnya sampai pada kejadian hampir di cabuli. Kalau tidak dari awal, pertanyaan Rina akan banyak sekali.
"Maksudnya gimana? lo ke rumah sakit bareng Deril terus si Richard mesra-mesraan sama Melisa gitu?"
"Didepan lo?" Pekik Rina.
Eca mengangguk malas. Sedikit kesal Rina tidak kasihan padanya karena hampir di cabuli tadi.
"Di depan lo, Ca!" Pekik Rina lagi. Eca mengepal tangannya kuat. "Iya Babi! Telinga gue tuli ni lama-lama"
"Dan lo terima?" Pekik Rina lagi. Kali ini lebih lengking suara cewek itu. Eca menutup kedua kupingnya. "Ya...nggak mu-"
"Ca! Gue kalau jadi lo gue jambak tu cewek ulet gatel" Sela Rina marah, menarik bandana nya kasar. Eca menatap cewek itu dengan kengerian sekaligus lucu.
"Gue udah sakit jiwa kalau kayak gitu, posisinya dia juga kakaknya Deril Rin" Kata Eca tenang.
"Gue nggak peduli mau kakaknya kek neneknya kek, gue sambar aja" Rina masih tak terima.
"Lagi pula gue nggak mau Richard tau gue cemburu..." Suara Eca menghilang karena Rina memekik lagi. "Buset!"
"Gengsian amat lo" Rina menggeleng geleng kepalanya. Memutar pandangan mencari sesuatu."Nggak bisa! Cery harus tau ini"
Rina menarik ponsel dari kasur. Tanpa babibu langsung menelfon Cery. Eca hanya memutar bola matanya. Berbaring telungkup membiarkan Rina mengoceh sendirian.
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah seminggu Eca nginap di kediaman Rina. Ia menghindari Richard. Sementara Deril selalu mengajak nya keluar. Eca selalu menolak. Ia tak mau Deril membawanya ke rumah sakit lagi. Tetapi Eca mencari alasan lain.
