Part 43

56.9K 2.1K 250
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dalam pencahayaan remang dua orang sepasang di atas kasur saling memandang. Richard yang bersikeras tadi, sekarang melupakan apa yang telah di peringatkan padanya. Ia tidak menyalahkan dirinya atas hal ini. Dia manusia dan dia sangat normal atau hyper kalau di depannya adalah Eca yang sudah telanjang karena perlakuan wanita itu sendiri.

Richard mengumpati dirinya berulang kali. Tak bisa sama sekali menyembunyikan ekspresi laparnya. Eca tidak tahu Richard sudah berhasil mencapai rekor tidak menyentuhnya hampir setengah tahun. Apalagi setelah hubungan mereka di ketahui Lenry, Richard selalu pria itu awasi.

Eca, wanita itu tidak tahu betapa sengsara nya Richard menahan dirinya selama ini. Eca memang mau menang sendiri. Tapi Richard tidak mempermasalahkan itu. Hanya sekarang mengapa harus menggodanya se-intim ini. Di samping itu ia senang karena wanita nya juga merindukan nya.

Tak kuasa terus melihat, tangan Richard terulur menekan kedua payudara besar milik Eca. "Katanya mau nahan" Ejek wanita itu. Richard sebal sekali. Ia bisa menahannya tadi hanya saja kalau begini, sama saja menyiksanya.

Tak mempedulikan pertanyaan itu, tubuh nya segera menindih apa yang harus nya ia tindih.  Richard memiringkan kepalanya dan menempelkan bibirnya ke telinga Eca. Dengan tiupan kecil lantas berbisik. "Nggak bisa nahan sayang..."

Richard menggigit kecil kecik telinga itu. Menjilatnya sampai bibir. Ia selalu melakukan itu karena Eca pernah bilang ia menyukai nya.

Richard membawa tengkuk Eca sedikit ke atas langsung melumat bibir tipis itu dengan rakus. Eca kesusahan dibuatnya, ciumannya kali ini lebih menuntut dalam. Richard menggoda wanita itu dengan lidahnya yang sudah ia masukan dalam dalam. Mencumbu dan mencecap nya.

Eca mengimbangi lumatan itu susah payah dan akhirnya tak sampai, ia dorong bahu pria itu. Richard terkekeh melihat seluruh permulaan wajah Eca yang memerah. Ia menaikkan satu alisnya "Kok dorong sih-"

Richard tidak menyadari bahwa Eca sedang fokus pada suaranya yang kian memberat dan serak. Jantung Eca berdesir saat jemari pria itu merayap di perut dan sekitarnya. Eca mencondongkan tubuhnya naik dan Richard menjulurkan lidah mencapai puting pink itu.

Jilatan dan isapan terdengar jelas. Kali ini lebih brutal. Payudara nya dicumbu liar dan di isap  menyisakan air liur pria itu membekas di sana

"Ouhhh... " Eca tak bisa menahan desahan itu. Boxer Richard sudah menggesek selangkangannya.

Richard mencium dan memberikan beberapa tanda di bagian perut dan leher Eca. Ia membuka paha wanita itu lebar-lebar lalu mengusap klitoris nya.

Tak cukup sampai situ, jemari itu berganti dengan mulut. Richard sudah mendekatkan wajahnya, menghirup benda kenyal itu dan langsung menyerbunya. Eca menggigit bibirnya kuat. Tangannya meremas rambut Richard dan mendesah nama pria itu berulang kali.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang