Part 48

41.6K 1.7K 52
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Malam di kota Madrid adalah surga bagi Eca. Orang-orang berkeliaran layaknya siang hari membuat kota itu selalu terlihat ramai saat malam. Hingga tak terasa dua bulan sudah mereka habiskan di negara ini. Setelah seminggu honeymoon di kota Paris.

Richard mulai disibukan dengan urusan pekerjaan. Tetapi ia selalu mengatur waktunya dengan baik untuk istrinya.

Mereka menempati salah satu apartemen besar di tengah kota. Namun Eca tak terlalu ramah dengan tetangga apartemennya. menurut nya dia wanita penggoda. Ia selalu memainkan rambut nya genit ketika berpapasan dengan mereka. Dan secara terang-terangan menatap terus ke suaminya. Hal itu sering terulang hingga membuat Eca geram. Minggu kemarin hampir saja ia menjual apartemen itu.

Richard masih mencari rumah yang sesuai kriteria istrinya. Ketika sudah dapat mereka akan pindah secepatnya. Karena di lain sisi ia takut mood Eca selalu buruk saat melihat tetangga mereka itu.

Eca membaringkan tubuhnya setelah berganti piyama. Ia cukup kelelahan saat baru saja menata kulkas di dapur dengan bahan makanan. Sementara Richard sedang menerima telfon dari sekertaris nya untuk jadwal meeting besok.

Eca menyamping, menatap Richard lalu menengadahkan tangannya. Richard yang masih serius berbicara, mendekat. Ia mematikan telfon itu sepihak lalu bergerak naik ke kasur

"Kamu besok sibuk?" Tanya Eca dikuti anggukan suaminya.  "Hm, aku ada meeting" Richard membelai lembut pipi nya.

"Aku bosan, mau makan jajanan ya-" Mendadak Eca menghentikan perkataannya ketika Richard mendengus. Ia memanyunkan bibirnya merajuk."Ijinin aku jalan sendiri-"

"Nggak!" potong Richard, melihat perubahan raut Eca, Richard kembali bersuara. "Kita belum lama disini sayang, aku nggak bisa biarin kamu jalan sendirian."

Sudah berapa hari Eca ingin keluar jajan namun Richard selalu melarang ketika ia tidak bisa menemani. Akhirnya Eca selalu menunggu saat suaminya punya waktu luang barulah mereka jalan bersama.

"Aku kirim pengawal aja." lanjut Richard.

"Nggak mau ih, lebay" sanggah Eca tak suka, Richard terlalu berlebihan pikirnya. Ia bukan putri kerajaan yang selalu di kawal.

"Kalau gitu, kamu ga boleh keluar kemana-mana!" Sahut Richard tegas.

Tak mendapat jawaban yang bagus, Eca menarik selimutnya sampai atas dan membelakangi pria itu. Richard membuang nafasnya, bergerak memeluk dari belakang.

Eca tak mencoba menjauh dari pria itu karena usapan lembut menenangkannya. Ia merasakan kecupan dari Richard sebelum terlelap.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang