Part 46

44.1K 1.8K 82
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Dalam sebulan, ada banyak gosip buruk yang beredar di teman seangkatan mengenai Eca. Bahkan Eca yang tak pernah sekalipun, harus menutup kolom komentar di akun instagram nya. Banyak cerita miring mengenai dirinya tepat setelah ia mengunggah foto pertunangannya dengan Richard.

Namun begitu, Eca tidak terlihat memusingkan gosip itu. Rasa cemas akan pernikahan yang lebih dominan dalam dirinya sekarang.

Dan juga pikirannya teralihkan karena Eca terlalu sibuk membantu Richard mempersiapkan segala hal yang mereka butuhkan, terkhusus nya undangan pernikahan dan baju pengantin mereka. Yang dua hari lalu didatangkan oleh John dari Prancis.

Saat ini, Eca duduk di kamar nya, termenung mengamati gaun pengantin yang tergantung indah keperakan. Sesekali ia menegakkan tubuh melemparkan pandangan mengelilingi kamar miliknya yang akan ia tinggalkan sebentar lagi.

Besok hari ulang tahun Eca yang ke-18 tahun bertepatan dengan acara pernikahannya. Eca merasa aneh entah kenapa, mungkin karena menikah dengan usia yang sangat muda.

Ia tidak bisa menikmati masa mudanya dengan puas karena harus menikah. Eca tidak menyalahkan siapa-siapa, dia sendiri yang memilih jalan ini.

Eca mendongak ke pintu saat Richard berjalan ke masuk. Ia tertegun memandang Richard dengan jas pengantin berwarna putih perak senada dengan gaun nya, terbalut di tubuh Richard. Gagah, rapih dan tampan.

Eca merasa banyak perempuan di luar sana yang ingin berada di posisinya sekarang. Tetapi menikah di usia yang bahkan belum menginjak kepala dua, membuatnya sedih dengan pemikirannya sendiri.

"Kamu belum coba gaunnya? Nggak suka modelnya ya?

Eca mengerjap lalu menggeleng pelan "Bagus kok, aku suka"

Alis Richard berkedut melihat raut wajah Eca yang aneh hari ini. Pria itu ikut duduk di tepi kasur lalu menggenggam jemari Eca "Kamu kenapa, ada yang ganggu pikiran kamu?" Eca kembali menggeleng.

"Kita beneran mau nikah kan?" Kerutan alis Richard semakin terlihat saat mendengar ucapan perempuan itu.

"Kita terus sama-sama kan?"

"Kamu nggak akan ninggalin aku kan?"

Bibir Richard melengkung naik membentuk senyuman "Aku nggak akan ninggalin kamu, kita akan hidup bersama, melakukan apapun yang kamu mau, kita akan pergi ketempat manapun yang kamu inginkan"

Hati Eca hangat mendengar tuturan Richard, pandangan mereka bertaut dalam.

"Kita akan sering kunjungi mama sama Ayah disini, kamu nggak usah cemas. Kamu nggak perlu takut, aku ada di samping kamu!"

"Lagi pula-aku mau cepat-cepat nabur benih." lanjut Richard memecah tawa wanita itu diikuti dengan cubitan dari Eca diperut nya. Richard meringis, secepat kilat menangkap tangan Eca lalu menidurkannya dengan sedikit dorongan.

My Bad Brother Richard (End)Where stories live. Discover now