Part 47

50.5K 2K 186
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Eca's Pov

"Woman on top"

Richard tertawa rendah dengan permukaan wajah nya merah sama seperti ku. "Let's start the game baby"

Aku mencium lembut telinganya dan ku usap pipinya. Terdengar racauan di bibir nya karena lidahku sudah bermain rahangnya yang kokoh.

Jilatan dan isapan ku turun ke leher dan ke jakun nya yang naik turun sedari tadi. Aku duduk mengangkang di tubuhnya, tangannya yang besar meremas bokongku kuat-kuat. Ia menahan tubuhku dan berdiri. Berjalan mendekati kasur dan menidurkan ku di sana.

Bibir kami bertemu, saling mengisap penuh gairah, ludah kami bertukar menciptakan benang diantaranya. Tubuhku naik ke atas nya dan Richard tersenyum semakin lebar.

Aku merangkak turun menjilat perutnya merambat sampai ke penisnya yang memerah dan berdiri sempurna. Aku menjilat batang licin itu dan reaksi nya selalu saja sama. Ia menengadah ke atas dengan mata yang terpejam dan bibir yang terbuka setengah.

"Ohh...shit..ahhhh" Desahan rendah itu aku Terima saat ku kulum penisnya masuk ke mulut semakin dalam. Hampir menghambat pernafasan ku.

Aku mengatur temponya selambat mungkin membuat tangannya menjambak rambut ku. Ku kulum lambat, cukup lama sebelum menarik kembali wajahku.

Saat mendongak menatap nya, diriku juga sedang ia awasi. Matanya sudah berair, darah mengalir naik sampai ke permukaan wajahnya. "Kamu nyiksa aku, sayang"

Aku mengisyaratkannya untuk duduk. Richard bangun perlahan, menopang bobot tubuhnya kebelakang dengan kedua tangan.

Aku melumat bibirnya dengan lembut, menjelajah mulutnya, mengisapnya kuat-kuat sebelum ku lepas. Matanya sayup, ia menelan saliva nya berulang kali karena gesekkan panas sudah di mulai olehku.

Aku tak dapat menahan desahan ku lagi. Richard menjilat leherku seperti sedang menjilat es krim. Aku mendongak kepalaku keatas, mencondongkan tubuhku membuat ia menggapai kedua payudaraku.

Puting ku menegang dan hangat ketika Richard mulai mengisapnya. Gesekan ia buat semakin panas. Isapannya semakin turun ke selangkangan dan benar saja kepala nya terjepit oleh paha ku beberapa kali karena jilatan nya.

Aku mengangkat panggulku menuntun miliknya masuk. "Ahhhh,..fuck.." Desahan kasar itu datang dari nya, semakin keras saja ketika badanku semakin liar bergoyang di pangkuannya.

Richard meremas bokong ku semakin kuat. Bunyi percintaan kami baru mulai. Bokong ku di tampar kuat dan digoyang nya terus. Bibir nya tak ku anggurin begitu saja.

Tangannya berpindah naik ke leher ku dan turun ke payudara. Di cubit nya kedua puting ku dan di emut. Sesekali ia mengusap dahi ku yang banjir keringat. Aku memang tak biasa memimpin.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang