Part 41

44.1K 2.2K 155
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Eca...mana...Eca mana Ma?

Rista yang sedang menggenggam tangannya mengangguk kuat "Iya kak...mama telfon mereka sekarang"

Tak menunggu lama Lenry tiba. Rista dan Lenry duduk mengapit Richard. Memberi tahu semua yang telah terjadi. Richard mengawasi tapi tak begitu mendengarkan.

Matanya hanya terfokus pada handuk yang tergantung di kepala kursi. Handuk biru safir itu milik Eca. Sudah hampir sejam ia duduk dan kenapa dia belum datang?

Pintu terbuka. Mengalihkan atensi Richard. Saat Lenry bergeser terlihat seseorang yang berdiri di sana. Naluri nya memuncak. Tangan Richard gemetar di atas pahanya. Begitu rindu akan perempuan itu.

Pelepasan rindu tersalurkan dengan ciuman yang kini di perdalam nya.  Eca naik ke kasur duduk di pangkuannya.

"I miss you.." Liriknya berulang-ukang kali. Melihat wajah Eca yang semakin cantik itu.

"Baby...i miss you"

Tak puas hanya melihat, sekarang ia tidur dengan Eca menindih nya. Bibir nya di lumat habis, ia sampai kesusahan bernafas. Perutnya terasa geli ketika Eca semakin liar. Hampir saja ia mencabut jarum infus agar leluasa dengan wanita nya itu.

.....

***


Setelah seminggu pemulihan, Richard di perbolehkan pulang namun akan terus kontrol rutin, kata dokter yang mengurusnya selama koma.

Richard dan Eca sedang berdiri di depan makam Melisa, di salah satu pemakaman umum. Eca meletakan bunga lily di samping batu nisan Melisa lalu mengucapkan doa. Sementara Richard hanya berdiri menatap batu nisan itu.

Eca bangkit berdiri lalu berjalan kembali. Ia meraih pinggang Eca, mengecup kening perempuan itu dan mereka berjalan keluar dari area pemakaman.

Eca membersihkan dirinya di kamar mandi dan mengenakan piyama tidur. Ia melangkah menuruni tangga, tersenyum tipis melihat Richard juga sedang menatapnya.

Mereka makan bersama malam ini setelah cukup lama tak ada makam bersama. Mbok meletakan beberapa jenis makanan yang Eca request padanya tadi siang.

Eca menarik piring ayam goreng lebih dekat ke arahnya seraya meneguk saliva nya, Richard terkekeh pelan melihat ekspresi lapar wanita itu.

Eca yang menyadarinya, mendongak, menatap kesal. Namun Richard langsung berpura-pura tak melihatnya.

Lenry memandang mereka sekilas lalu menghela nafasnya "Jadi, mau kapan?"

My Bad Brother Richard (End)Where stories live. Discover now