Part 37

43.7K 1.9K 102
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Liburan musim panas kali ini tidak pernah membuat Eca kelelahan. Pertama kali liburan bersama kedua sahabatnya membuat energi nya selalu terisi. Eca harus nya tahu liburan seperti ini yang sangat ia nantikan dari dulu. Sekarang dia sedang duduk melihat foto yang ia ambil tadi saat di tempat wisata. Mereka mengunjungi beberapa tempat wisata di sana, lima hari berturut-turut.

Eca berseluncur pada berapa postingan Instagram-nya dan membalas komen-komen di sana. Ia juga mengajak salah satu teman bule untuk ikut bersama-sama dengan mereka.

Gerald, pria putih, tinggi dan tampan berdarah Australia itu, mengikuti semua kemauan Eca saat mereka berpergian. Eca juga merasa beruntung karena tidak lagi menjadi obat nyamuk pada kedua sahabatnya. Tapi ia cukup risih karena pria itu terlalu menempel padanya.

Richard tidak menerima itu, Eca selalu mendapat pesan aneh dari pria itu ketika ia mulai mengunggah foto ataupun video di sosial media.

Karena kesal, Eca memblokir semua media sosial Richard dan memblokir nomor pria itu yang kesekian kalinya. Mungkin ini akan menjadi kali terakhir Eca memblokirnya. Ia tak akan membuka blokir lagi.

Beberapa pesan instagram dari para pria bule yang mengajaknya berkenalan hari itu tak ia tanggapi.

Langit mulai gelap dengan Eca yang merenggangkan kaki dan tangannya. Ia bangun, menyibakkan rambut ke belakang dan keluar dari kamar.

Eca menyalakan beberapa lampu dan menuju dapur mengabaikan beberapa piring makanan di meja. Saat pintu bawah kulkas terbuka, ia mengerutkan kening tak mendapati apapun disana. Kulkas sebesar itu tidak terdapat satu pun makanan dan minuman di dalamnya.

Eca membuka beberapa lemari di dapur satu persatu. Namun ia tak mendapat apa-apa. "Masa kosong sih?" Gerutunya dan membuka pintu kulkas atas.

"Kenapa Ca?" Rina muncul dari belakang dengan rambut lembab.

"Nggak ada apa apa di kulkas" jawab nya.

Rina membuka kulkas lagi setelah Eca menutup nya. "Ya udah makan yang udah di sediain aja"ucapnya dan mengambil sepiring pasta di meja makan.

Eca mengalihkan pandangannya lagi ke meja makan yang tersedia beberapa makanan di atasnya. Beberapa hari sebelumnya memang mereka makan diluar. Eca sampai tak kepikiran membeli isi kulkas.

Cery yang baru keluar dari kamar bergabung dengan mereka lalu menyantap pizza berukuran besar. "Lo nggak makan Ca?" Tanya Cery, menggeser potongan pizza yang lain.

Eca menggeleng, ia tidak lapar sama sekali. Makanan di depannya juga membuat perutnya mual karena bosan. "Masa nggak ada apapun sih di kulkas--Gue pengen minum yang dingin-dingin" Gerutunya lagi.

Rina dan Cery bertukar pandang dan mengangkat bahu tanda tak tahu.

Eca melangkahkan kakinya menuju kamar, ia mengambil ponsel yang ia tinggalkan di kasur. Layar ponsel menyala, notifikasi pesan masuk dari nomor tak ia kenal.

My Bad Brother Richard (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang