24 | Persiapan Ujian

16.4K 2K 38
                                    

Playlist ~ Ku Bahagia (Melly Goeslaw)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist ~ Ku Bahagia (Melly Goeslaw)

_________

Kanalura Dara Pratanegara, saat ini dirinya bisa bernapas lega karena sudah mendapatkan kampus impiannya, begitu juga dengan Sesha. Namun, mereka tak serta merta meninggalkan kedua sahabatnya begitu saja.

Seperti saat ini, Kana dan Sesha menemani kedua temannya yang sedang berjuang untuk ujian seleksi perguruan tinggi nanti. Sesha yang dianggap paling pintar di circle tersebut, membuatnya dicecar untuk mengajarkan mereka.

"Sumpah demi apa, Sha kata bakunya tolak ukur itu tolok ukur?" Tanya Kia yang tak percaya dengan koreksian sahabatnya.

Sesha mengangkat alisnya, "Ya emang itu. Kalo yang gampang kaya apotik harusnya apotek, antri harusnya antre, itu basic sih ya. Saranku coba apalin yang aneh-aneh."

"Kalo kata bakunya 'akte kelahiran' itu 'akta' apa 'akte', Sha?"

"Yang bener akta kelahiran," Jawab Sesha dengan mudahnya.

Tentu Rayan menggaruk rambutnya yang tak gatal. Ia merasa semakin dibuat bingung, "Susah banget dah SBMPTN ya Allah mau nangis."

Kana melirik teman-temannya itu sembari membaca buku fiksi yang Sesha bawa. Meskipun ia tak berguna di sini, setidaknya ia tak seperti kacang yang lupa kulitnya. Ia tetap menemani teman-temannya yang masih berjuang mendapat kampus impian.

Ia menggigit bibir bawahnya kala membaca narasi yang agak sensual di sana.

Sang lelaki mengecup punggungnya, memberikan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, sebelum sedetik kemudian, statusnya bukanlah lagi seorang gadis.

"Gila..." Gumamnya tanpa sadar. "Deg-degan banget. Ampe keringetan bacanya."

"Orang mah belajar materi, lah ini malah belajar teori malem pertama," Celetuk Rayan yang sedari tadi memperhatikan gadis itu. Kana tampak asyik tiduran di atas sofa.

Kana yang paham kalau disindir Rayan itu menyengir, paham betul dia akan isi narasi yang sedang Kana baca. "Ya nggak papa biar ga polos-polos banget nanti di depan Om Gatra."

"Dih?!" Sontak ketiganya menatap heran pada gadis dengan sejuta kehaluan itu. "Aamiinin aja siapa tau terkabul."

"Huh jangan deh! Aku nggak akan kuat kalo digituin Om Gatra," Ucap Kana setelah memberi pembatas langsung menutup novel tersebut. "Auto pingsan. Om Gatra terlalu seksi."

Rayan memajukan bibirnya, meledek Kana yang sedang halu. "Kamu nggak takut diomelin pas malem pertama? Ajudan Ayahmu 'kan galak banget," Timpalnya mengejek.

Bibir Kana tertarik ke arah kiri dengan bola mata melirik ke atas seakan dirinya tengah berpikir. Iya juga ya, kalau dirinya salah saat melakukan 'itu' dengan Om Gatra, bisa saja ia justru mendapat omelan.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang