31 | Penghormatan Terakhir

18.1K 2.4K 126
                                    

Playlist ~ Rela (Shanna Shannon)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist ~ Rela (Shanna Shannon)

wajib didenger playlist dan baca disituasi kondusif biar ngefeel okkk! Jangan lupa vommentnya dulu❤️

______________

Gatra disumpah untuk melindungi Sadiman, tapi kali ini, Sadiman sendiri yang memintanya untuk mencelakai dirinya sendiri. Entah setan darimana yang merasuk pada pria paruh baya itu.

Tentu saja Gatra tak sampai hati untuk mengabulkannya. Sadiman adalah perwira tinggi yang nyawanya begitu berharga. Bahkan lebih berharga daripada nyawa Gatra sendiri.

"Senjata tajam dan senjata api hanya diperuntukkan bagi keadaan darurat," Putusnya dengan tegas menolak usulan komandannya barusan.

Sadiman tentu saja kecewa mendengarnya. Alangkah lebih baiknya ia angkat kaki dari bumi ketimbang harus menyaksikan air mata kekecewaan dari sang istri dan putrinya.

Dalam beratnya beban yang ia pikul, Sadiman menunduk, menyesali segala yang sudah ia ambil dalam langkah kehidupannya. Ia menangis pelan dalam-dalam di sana. "Saya ini nggak pantes... nggak pantes jadi Ayahnya Kana... nggak pantes jadi suami Hapsari..."

Gatra menyaksikan semua itu dengan sorot sendu netranya, hatinya kacau, ketenangan dalam batinnya berhamburan entah kemana. Sekarang ia paham, mengarah kemana pembicaraan dirinya bersama Sadiman belakangan ini.

"Maafin Ayah, Kana..." Tuturnya lagi dalam monolog kecil itu. "Maafin aku, Ri..."

Tak ada yang bisa Gatra lakukan selain menunduk.

Definisi duka bukan serta merta hanya diatasnamakan oleh kematian. Perpisahan saat dua raga masih ada di bumi yang sama juga bisa menjadi luka bagi sebagian besar orang.

Tak ada juga yang mampu Gatra sampaikan untuk menenangkan pria itu. Seratus persen dirinya yakini, Kana dan Hapsari akan kecewa, apapun alasannya, yang dilakukan Sadiman berisiko merugikan banyak pihak.

"Lebih baik saya mati dan terbakar di neraka ketimbang harus melihat anak istri saya terluka, Tra..." Tuturnya yang sudah tak sanggup dengan semua ini.

Saliva pria itu rasanya berat sekali untuk kembali ke asalnya. Menahan kesedihan bagi seorang pria ternyata tidak semudah itu. Apa kelak Gatra tega melihat Kana kehilangan ayah yang sentiasa mencintainya?

Tidak, sampai kapanpun Gatra tak punya hati untuk hari itu. Entah kapan, yang jelas hari itu pasti akan segera tiba.

Dimana duka menyelimuti keluarga Pratanegara karena sosok prajurit seniornya direnggut paksa karena ketamakan semata. Meninggalkan dua perempuan lugu yang tak tahu menahu perkara apa yang sedang terjadi.

Gatra masih terdiam, ia tak ingin salah langkah untuk kali ini. "Jangan mati, Ndan," Ucap Gatra tiba-tiba. "Apapun yang terjadi di medan pertempuran, kita harus pulang temui keluarga di rumah."

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang