99 | Kasih Ibu

7.1K 707 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoo kantor mana lagi yg program diet chat mowteaslim aja siap kirim!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoo kantor mana lagi yg program diet chat mowteaslim aja siap kirim!

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

_______________

Playlist ⏯️ Sisa Rasa (Mahalini)

________________

Karyakarsa aku bonusin panjang bgt, wattpad juga deh krn komennya rame pd nungguin aku up. Ramein lagi yukk biar panjang lg xixi
________________

Kana berjingkat sembari membuka pintu rumahnya pelan. Motor dinas Gatra sudah terparkir gagah di pelataran rumah. Artinya sang suami sudah pulang dari tadi bukan?

Ia melepas sepatu yang ia gunakan agar tak terdengar langkah kakinya. Bagaimanapun, Kana harus menyiapkan alasan mengapa ia pulang telat hari ini. Sebenarnya banyak alasan yang mampu ia utarakan dengan statusnya sebagai mahasiswa baru ini.

"Dari mana, Ibu Jenggala?" Suara berat Gatra tiba-tiba terdengar. Tentu saja berhasil membuat Kana mematung seketika.

Kepalanya memutar mencari arah suara suaminya. Gatra di sana, di taman rumahnya mematikan kran air yang tadi ia gunakan untuk menyirami tanaman. Setelah memastikan tangannya bersih, pria itu melangkah mendekati istrinya.

"Abang," Tatapan Kana seketika berubah. Memelas dan bermanja ria pada suaminya. "Kana tadi abis ngerjain tugas kelompok Bu dosen galak sama temen-temen terus kelupaan ngabarin Abang. Maaf ya..."

Gatra tidak menyahutinya, ia justru mengambil tas yang Kana bawa dan cukup berat itu. "Mandi terus makan, Mak udah masak barusan."

Cengiran indah dari bibir Kana nampak. Ia berjinjit dan mengecup bibir suaminya kilat. "Siap, grak!" Ucapnya menjawab perintah sang suami.

Sontak saja mendapat kecupan kilat membuat Gatra menoleh ke sekelilingnya, khawatir entah Mak Samil atau Nilam memergokinya. "Kalo mau mesum di kamar, Dek," Bisiknya di telinga Kana. "Puas-puasin nggak papa."

Mungkin bila pasangan lainnya, pihak wanita yang akan protes demikian, tapi pasangan ini jelas berbeda. "Mangkanya bibirnya jangan terlalu menggoda gitu."

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang